logo Kompas.id
NusantaraPergulatan Warga Teon, Nila,...
Iklan

Pergulatan Warga Teon, Nila, dan Serua

Oleh
Frans Pati Herin
· 5 menit baca

Tiga puluh sembilan tahun sudah mereka bergulat dengan prasangka. Mengapa dipaksa meninggalkan tanah kelahiran ke tempat baru dengan setumpuk problema? Teon, Nila, dan Serua, daratan mungil penghias Laut Banda yang ditinggalkan itu selalu mengundang rindu. Bila dikenang, air mata kan berlinang.

Suara Nicolaas Leunura (71) perlahan mengecil hingga akhirnya terdiam. Sejenak ia menengadah, sengaja membendung air matanya. Ia berusaha tetap tegar agar beberapa pemuda yang menyimak kisah memilukan warga Pulau Teon, Nila, dan Serua itu jangan sampai hanyut dalam kesedihan. Namun, ia tak sanggup.

“Hati saya ini seperti baja. Saya tidak mudah menangis. Tapi, kalau mengingat kenangan itu, saya selalu menangis,” ujarnya diikuti suara seekor cicak seakan membenarkan kisah yang dituturkan Nicolaas, Rabu (13/1) malam di Pulau Seram, tepatnya di Desa Watludan, Kecamatan Teon Nila Serua, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000