logo Kompas.id
NusantaraPengembangan Pariwisata Belum ...
Iklan

Pengembangan Pariwisata Belum Berbasis Masyarakat

Oleh
Dimas Waraditya Nugraha
· 3 menit baca

YOGYAKARTA, KOMPAS — Skema pengembangan pariwisata di Daerah Istimewa Yogyakarta dinilai belum ramah bagi lingkungan serta tatanan sosial dan budaya setempat. Masyarakat lokal kerap hanya menjadi penonton dan bahkan tersingkir dari daerahnya sendiri.

“Sisi gelap dari pengembangan pariwisata adalah warga lokal tidak mendapatkan kompensasi sepadan atas pengembangan wilayah mereka. Bahkan, pembangunan kerap menghilangkan hak-hak mereka,” ujar Peneliti Pariwisata Indonesian Visual Art Archive (IVAA), Pitra Hutomo, dalam diskusi bertema "Pembangunan Pariwisata di Yogyakarta untuk Siapa?" di Gedung Magister Administrasi Publik, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Selasa (28/2).

Dia mencontohkan, rencana penataan pesisir pantai di Desa Kelor Kidul, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Gunung Kidul, dengan mendatangkan investor membuat warga tergusur dari wilayahnya. Investor lewat pengacara sejak 2015 menyomasi warga untuk merobohkan bangunan dan pergi meninggalkan Watu Kodok.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000