logo Kompas.id
NusantaraDana Bergulir Rp 200 Miliar di...
Iklan

Dana Bergulir Rp 200 Miliar di Jatim

Oleh
· 2 menit baca

SURABAYA, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyiapkan dana Rp 200 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2017 sebagai dana bergulir untuk industri mikro, kecil, dan menengah. Dana disalurkan melalui Bank Perkreditan Rakyat untuk kredit IMKM dengan skema bunga terjangkau, yakni 6-9 persen per tahun. Dana itu turun 50 persen dibandingkan 2016 sebesar Rp 400 miliar. "Dana bergulir itu untuk menggerakkan ekonomi daerah," kata Sekretaris Daerah Provinsi Jatim Akhmad Sukardi saat mewakili Gubernur Jatim Soekarwo membuka Rapat Kerja 2017 Asosiasi Perusahaan Penjaminan Indonesia (Asippindo), Jumat (17/2), di Surabaya.Menurut Akhmad, kredit berskema dana bergulir juga disalurkan Bank Jatim, badan usaha milik daerah (BUMD), untuk sebagian dari 6,8 juta unit industri mikro, kecil, dan menengah (IMKM) di Jatim. Sampai akhir 2016, Bank Jatim menyalurkan dana bergulir hampir Rp 917 miliar kepada 16.719 debitur. Selain itu, kredit usaha tani senilai Rp 311 miliar kepada 8.505 debitur.Terus tumbuhPemprov Jatim menyakini perekonomian daerah tetap tumbuh karena IMKM. Bertahun-tahun pertumbuhan ekonomi Jatim selalu di atas rata-rata nasional sehingga provinsi berpenduduk 40 juta jiwa ini tidak berlebihan dianggap sebagai motor perekonomian Indonesia.Pada 2015, ekonomi Jatim tumbuh 5,4 persen yang di atas rerata nasional 4,8 persen. PDRB mencapai Rp 1.689 triliun. Tahun lalu, ekonomi provinsi bermoto "Jer Basuki Mawa Beya" itu tumbuh 5,6 persen dan kembali di atas rerata nasional yang 5,1 persen. PDRB pun Rp 1.855 triliun."Kontribusi IMKM terhadap pertumbuhan ekonomi dan PDRB Jatim mencapai 55 persen," kata Akhmad. Hal itu menjadi alasan mengapa sektor IMKM harus tetap diperhatikan karena memberi kontribusi pertumbuhan ekonomi pada masa kelesuan nasional, bahkan global. Perhatian terhadap IMKM diberikan melalui kredit berbunga rendah, syarat mudah, dan pembinaan pemasaran jitu.Karena itu, menurut Ketua Umum Asippindo Nanang Waskito, perlu adanya kerja sama antar-perusahaan penjaminan. Asosiasi kini beranggotakan 4 perusahaan swasta, 18 jamkrida yang notabene BUMD, dan 1 BUMN. Tahun ini, Askrindo Syariah dan 4-5 Jamkrida provinsi berniat bergabung ke asosiasi. "Penambahan anggota akan memperbesar penyaluran kredit penjaminan," katanya.Asippindo, lanjut Nanang, memiliki misi utama, yakni mendorong Jamkrida bekerja sama dengan pemerintah provinsi, kabupaten/kota, untuk menggerakkan ekonomi daerah. Selain itu, sesama anggota asosiasi juga diharapkan tidak berebut pasar di suatu daerah. Di daerah lain masih banyak IMKM yang berpotensi dijadikan sasaran kredit penjaminan. Dengan demikian, ceruk penyaluran kredit masih amat lebar. "Rezekinya masih amat banyak," ujar Nanang. (BRO)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000