KULON PROGO, KOMPAS — Komisi Pemilihan Umum Kulon Progo akan menjadikan wilayah perbukitan sebagai prioritas distribusi logistik. Enam kecamatan di wilayah utara, yakni Samigaluh, Kalibawang, Girimulyo, Nanggulan, Kokap, dan Pengasih dinilai memiliki medan yang lebih sulit dijangkau dibandingkan dengan enam kecamatan di wilayah selatan.
Proses distribusi 340.953 surat suara dari Gudang KPU Kulon Progo dimulai sejak pukul 08.00, Selasa (14/2/2017), menuju 937 tempat pemungutan suara (TPS) yang tersebar di 12 kecamatan. Menggunakan empat unit mobil truk, KPU yakin proses distribusi logistik untuk pemilihan bupati yang akan berlangsung Rabu (15/2) besok, rampung sebelum pukul 16.00.
”Selain surat suara, keperluan logistik untuk tiap TPS juga didistribusikan hari ini. Truk yang digunakan hanya sampai titik tertentu saja, menuju TPS, disambung dengan kendaraan roda empat atau roda dua,” kata Ketua KPU Kulon Progo Isnaini, di gudang KPU.
”Kami sudah mengantisipasi pendistribusian logistik ke daerah yang rawan longsor, seperti di Kokap, Argotirto,” lanjutnya.
Kategori logistik terbagi menjadi dua, yang pertama adalah logistik dalam kotak suara, seperti surat suara, segel, tinta, alat dan alas pencoblosan, sampul, dan alat bantu tunanetra. Kedua adalah logistik di luar kotak suara, yakni tanda pengenal KPPS dan saksi, buku panduan untuk KPPS, salinan daftar pemilih tepat (DPT), dan papan pengumunan.
Di tempat yang sama, KPU juga menghancurkan 1.057 lembar surat suara yang sebelumnya telah dinyatakan rusak. Kepala Divisi Umum, Keuangan, Logistik, dan Rumah Tangga KPU Kulon Progo, Budi Priyana, mengatakan surat suara dinyatakan rusak setelah melalui proses penyortiran sepanjang pekan lalu.
”Sesuai amanah regulasi, surat suara rusak itu harus dihancurkan untuk menutup kemungkinan disalahgunakan. Kami memilih surat suara dihancurkan dengan cara dicacah agar lebih ramah lingkungan,” ujar Budi.