Peternak Kelinci Magelang Sulit Penuhi Permintaan

MAGELANG, KOMPAS — Peternak kelinci di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, sulit memenuhi permintaan kelinci dari luar kota. Agar dapat mencukupi kebutuhan pelanggan, mereka pun akhirnya terpaksa membeli, mendatangkan kelinci dari sejumlah daerah lain, seperti Ngawi di Jawa Timur, Bogor di Jawa Barat, Temanggung di Jawa Tengah, dan Wonosari di DIY.

“Dengan tambahan dari sejumlah daerah itu saja kami biasanya hanya mampu memenuhi maksimal sekitar 80-90 persen permintaan,” ujar Ketua Himpunan Masyarakat Perkelincian Indonesia (Himakindo) Kabupaten Magelang Widodo, Senin (13/2).

Namun, tambahan pasokan dari daerah-daerah lain tersebut tidak bisa diandalkan setiap saat dan hanya bisa didatangkan sekali dalam sebulan. Oleh karena itu, para peternak kelinci di Kabupaten Magelang sering kali kerepotan. Jika hanya mengandalkan produksi sendiri, mereka biasanya hanya mampu memenuhi 60 persen permintaan.

Setiap minggu, Kabupaten Magelang menerima permintaan 10-20 kg daging kelinci dari enam hingga tujuh hotel di Yogyakarta. Selain itu, juga masih terdapat warung makan dan restoran di Magelang dan Yogyakarta yang setiap hari meminta 12-20 kelinci per hari, yang masing-masing kelinci berbobot 3-4 kg.

Di Kabupaten Magelang terdapat sekitar 1.000 peternak. Jumlah populasi kelinci saat ini terdata mencapai sedikitnya 1.600 ekor.

Damar, salah seorang pedagang dan pemilik warung makan berbahan baku kelinci di Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, mengatakan acap kali membeli daging kelinci beku dari Ngawi sebagai persediaan di warung makannya. Hal ini dilakukan karena daging kelinci dari Kabupaten Magelang sering kali sulit diperoleh.