GRESIK, KOMPAS - Jalan raya Morowudi-Benjeng, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, yang merupakan jalan penghubung Gresik dan Mojokerto, pada hari Jumat (3/2) tidak dapat dilintasi kendaraan bermotor akibat luapan air dari Kali Lamong. Ruas jalan sepanjang total 1,2 kilometer di Morowudi terendam air banjir setinggi 50-70 sentimeter. Ratusan motor yang memaksa menerobos genangan banjir akhirnya mogok.
Tadi di Benjeng sudah mulai surut, eh di sini malah tinggi
Kepolisian Sektor Cerme dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik pun mendirikan tenda di pertigaan Morowudi untuk memantau kondisi banjir. Di dekat tenda banyak pemilik kendaraan bermotor yang kemudian menjungkirkan motornya yang mogok karena kemasukan air. "Tadi di Benjeng sudah mulai surut, eh di sini malah tinggi," ujar Suliono (46) warga Balongpanggang.
Berdasarkan catatan BPBD Gresik, luapan banjir sejak Kamis (2/2) itu merendam 2.147 rumah di 19 desa di tiga kecamatan yakni Balongpanggang, Benjeng dan Cerme. Banjir juga merendam 567,5 hektar sawah yang sebagian diantaranya siap panen. Banjir juga merendam empat sekolah, dan 27 kilometer jalan poros desa serta jalan kabupaten.
Kepala Pelaksana BPBD Gresik Abu Hasan menginformasikan, di Kecamatan Balongpanggang banjir melanda Desa Pucung, Banjaragung, Wotansari, Sekarputih, Wahas, Karangsemanding dan Ngampel. Di Kecamatan Benjeng banjir menerjang Desa Sedapurklagen, Deliksumber, Kedungrukem, Munggugianti, Bulurejo, Lundo, Bulangkulon, Kalipadang, Sirnoboyo dan Klampok. Sementara itu, di Kecamatan Cerme banjir terjadi di Desa Dadapkuning dan Morowudi.
"Kami telah menyiapkan perahu fiber dan perahu karet di titik banjir. Selain itu ada pembagian makanan siap saji untuk korban banjir," ujar Abu.