Gajah bertarung, pelanduk mati di tengah-tengah. Peribahasa itu menggambarkan perseteruan dua kubu besar, tetap mengorbankan pihak lain yang lebih kecil. Produser film Zairin Zain mengandaikan dirinya pelanduk beruntung.
Oleh
DWI BAYU RADIUS
·2 menit baca
Produser film Zairin Zain dipercaya merealisasikan Naga Naga Naga. Kelanjutan Naga Bonar Jadi 2 itu mengetengahkan konflik keluarga dengan fokus hubungan kakek dan cucunya. Tontonan tersebut direncanakan tayang di bioskop pada 16 Juni 2022.
”Filmnya pakai pendekatan semangat kebangsaan yang tentu menghibur dan enggak berat-berat amat,” ujarnya saat peluncuran poster dan film Naga Naga Naga di Jakarta, Kamis (21/4/2022). Ia berterima kasih kepada Chief Executive Officer (CEO) PT MD Pictures Tbk Manoj Punjabi atas kepercayaan yang diembannya.
Ucapan itu juga disampaikan kepada aktor kawakan sekaligus CEO Citra Sinema Deddy Mizwar. Mereka memproduksi Naga Naga Naga. Zairin mengandaikan dirinya sebagai pelanduk mujur. ”Kalau dua gajah bertarung, pelanduk selalu mati di tengahnya,” katanya.
Zairin mengenal dekat Manoj dan Deddy yang menyerahkan proses kreatif kepadanya. Kerja sama kedua pihak itu berjalan lancar. ”Gajah-gajah itu enggak bentrok. Pelanduk kali ini nasibnya bagus. Jadi, saya happy (gembira),” katanya sambil tertawa.
Ia juga memproduseri Naga Bonar Jadi 2 yang diluncurkan pada tahun 2007. Zairin ingin Naga Naga Naga dianggap film terpisah. ”Bukan Naga Bonar Jadi 3. Baru, tapi kalau dianggap kelanjutan tayangan sebelumnya atau film ketiga, itu hak penonton,” ucapnya.
Ia mengemukakan ide segar dengan menampilkan cucu Naga, Monaga yang diperankan Cut Beby Tshabina. Alur Naga Naga Naga pun jauh berbeda dibandingkan dua prekuelnya. ”Lebih bertumpu pada cucu dengan karakter mirip Naga. Buat menjembatani penonton milenial juga, tapi utamanya mengacu skenario,” ucapnya.