Pakar hukum tata negara Zainal Arifin Mochtar pernah tiga kali mencoba peruntungan di Jurusan Teknik Geologi UGM demi memenuhi kegemarannya bertualang. Tetapi, jalan hidup berkata lain, dia menekuni bidang hukum.
Oleh
AGNES RITA SULISTYAWATY
·2 menit baca
Pakar hukum tata negara Zainal Arifin Mochtar pernah menyimpan keinginan untuk menuntaskan kegemarannya bertualang. Saat tiba waktu mendaftar kuliah, ia pun mencantumkan Jurusan Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada sebagai pilihan pertama dan Fakultas Hukum UGM di pilihan kedua.
Akan tetapi, jalan hidup berkata lain. Uceng, panggilan akrab Zainal Arifin Mochtar, diterima di Fakultas Hukum (FH) UGM. Jadilah ia mulai kuliah di sana. Akan tetapi, dorongan untuk masuk geologi belum pupus. Dua tahun berikutnya, ia mencoba lagi keberuntungannya dan kembali menempatkan geologi sebagai pilihan pertama. Lagi-lagi, harapannya tak terkabul. Uceng pun memilih meneruskan kuliah hukumnya.
Lingkungan pergaulannya yang dikelilingi teman-teman penggemar diskusi mengasah ketajaman pemikirannya. ”Teman-teman kos saya adalah penyuka diskusi. Kemudian kami membuat forum Rabu. Kami diskusi setiap hari Rabu, bergantian mengisi diskusi dengan pemikiran-pemikiran filsafat, kontemporer, dan macam-macam,” kisah Uceng dalam wawancara Back to BDM, Kamis (17/3/2022).
Kebiasaan berdiskusi ini mengantarkan Uceng menjadi Ketua Senat FH UGM kala itu. Saat masih mahasiswa, ia juga diajak menjadi peneliti Pusat Studi Hak Asasi Manusia Universitas Islam Indonesia (UII). Seusai menamatkan S-1 tahun 2003, ia bergabung menjadi peneliti di Mahkamah Konstitusi untuk membantu Prof Jimly Asshiddiqie.
Tahun 2004, Uceng diterima sebagai dosen FH UGM, sesaat sebelum terbang ke Amerika Serikat guna menempuh pendidikan master di Universitas Northwestern, Chicago. Adapun pendidikan doktoral dirampungkan di UGM.
Di kampus yang sama juga, Uceng mengajar hingga kini.
Pergulatan dengan dunia hukum ini membuat Uceng melihat bahwa bidang ini tidak melulu bicara soal uang atau memproduksi bisnis. ”Tapi, hukum adalah keadilan juga,” ucapnya. Di Back to BDM episode Sabtu, 19 Maret 2022, Uceng banyak mengupas persoalan hukum teranyar di Indonesia.