Apa yang Ipuk Fiestiandani lihat dan rasakan selama 10 tahun menjadi istri bupati Banyuwangi sangat berbeda saat ia sendiri menjadi orang nomor satu di kabupaten paling timur Pulau Jawa itu.
Oleh
ANGGER PUTRANTO
·1 menit baca
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani masih tampak segar kendati jam sudah menunjukkan pukul 22.00, Kamis (10/3/2022). Malam itu, ia menghadiri Festival Kitab Kuning, setelah pada siang harinya mengunjungi lokasi bentrokan antardua perguruan silat.
Walaupun 10 tahun menjadi istri bupati, Ipuk mengaku tidak pernah menyangka bakal menjadi bupati. Apa yang ia lihat dan rasakan selama 10 tahun menjadi istri bupati Banyuwangi sangat berbeda saat ia sendiri menjadi orang nomor satu di kabupaten paling timur Pulau Jawa itu.
”Dulu saya cuma mendampingi bapak, sekarang saya merasakan yang dirasakan Mas Anas. Tugasnya tambah banyak, tanggung jawabnya tambah besar, kegiatannya tambah padat. Pokoknya tambah segalanya,” ujar istri Abdullah Azwar Anas, Bupati Banyuwangi 2010-2020 yang kini menjabat sebagai Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintahan (LKPP).
Tak hanya tugas dan tanggung jawab yang tambah berat, Ipuk mengaku badannya juga bertambah berat. ”Saya tambah gemuk. Undangan yang masuk semakin banyak. Setiap ada undangan, saya pasti disuguhi makan. Kalau tidak dimakan, dikira tidak menghargai, he-he-he,” selorohnya.
Ipuk berharap tidak hanya dia yang bertambah segalanya. Melalui program Banyuwangi Rebound yang ia canangkan, Ipuk juga berharap masyarakat Banyuwangi bisa makin sejahtera.