Bima Arya Kalah Lomba Lari karena Miskomunikasi

Wali Kota Bogor Bima Arya berkompetisi lari dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sabdiaga S Uno dalam ajang MesaStila Rails to Trails, Minggu (13/3/2022). Namun, dia tertinggal di belakang Sandiaga.

KOMPAS/LUCKY PRANSISKA

Bima Arya

Pertama kali menjajal ajang lari MesaStila Rails to Trails 16K melintasi Kabupaten Semarang dan Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto (49) baru bisa menyelesaikan finis di belakang Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga S Uno. Hal itu, menurut dia, diakuinya sebatas karena miskomunikasi.

”Ada miskomunikasi. Saya kira Pak Menteri masih lari di belakang. Setelah saya tunggu setengah jam, eh, ternyata Pak Menteri sudah lari di depan,” ujarnya berseloroh saat ditemui di sela-sela acara penyerahan hadiah bagi para pemenang MesaStila Rails to Trails 16K di MesaStila Resort and Spa di Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Minggu (13/3/2022). Candanya ini langsung disambut gelak tawa dari semua yang hadir, termasuk Sandiaga, yang berdiri di dekatnya.

MesaStila Rails to Trails 16K adalah ajang lari yang cukup unik, di mana 11 kilometer rute yang ditempuh adalah berupa jalur rel bergerigi, sedangkan 5 kilometer sisanya berupa kombinasi jalan aspal dan tanah.

Mennyusuri jalur rel bergerigi kuno yang sudah berusia 117 tahun, menurut dia, jelas memberikan tantangan tersendiri. Selain membutuhkan keterampilan dan bekal latihan, jalur rel tersebut harus ditempuh dengan konsentrasi penuh. ”Harus fokus, harus konsentrasi penuh, dan sebisa mungkin jangan sampai salah pilih sepatu,” ujarnya terkekeh.

Bima yang juga menjabat Ketua Asosiasi Lari Trail Indonesia (ALTI) mengatakan, keunikan rute dan pemandangan alam, termasuk pemandangan aktivitas masyarakat perdesaan, membuat MesaStila Rails to Trails layak ditawarkan sebagai ajang sport tourism untuk dunia internasional.

Dengan semua pengalaman dan rute lari yang sudah ditemuinya, dia memastikan bahwa apa yang dilaluinya tidak ingin dijadikannya sebagai pengalaman terakhir. “Ini adalah pengalaman pertama yang akan saya ulang-ulang lagi,” ujarnya.