Cerita Inul Daratista tentang Aplikasi Gratis untuk Bantu UMKM
Keinginan membantu pemilik usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar lebih lancar berbisnis membuat penyanyi Inul Daratista membikin aplikasi bernama Keyta.
Oleh
SOELASTRI SOEKIRNO
·2 menit baca
Keinginan membantu pemilik usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar lebih lancar berbisnis membuat penyanyi Inul Daratista membikin aplikasi bernama Keyta. Saat mengenalkan Keyta kepada masyarakat pada Selasa (22/2/2022) lewat webinar, Inul mengatakan, aplikasi itu sudah beberapa waktu lalu diluncurkan, bahkan kini sudah diunduh 8.000 pengguna, tetapi ia ingin lebih banyak pengusaha UMKM menggunakannya.
”Niat saya bantu pengusaha UMKM, terutama yang mengalami kesulitan memasarkan sampai menghitung cuan dari jualannya. Wis pakea (Sudah pakailah), gratis ini,” ujar Inul lewat telepon seusai acara.
Keyta yang biaya pembuatan sepenuhnya ditanggung Inul tercipta dari keluhan staf yang mengurus aneka bisnis Inul dibidang baju anak dan lainnya. ”Bisnis saya itu laris, sampai staf kewalahan. Sebenarnya kalau ada kesulitan itu, ya, tugas mereka mengatasi. Saya sendiri, ya, enggak bisa kalau disuruh ngitung, wong dulu di SD nilai Matematika saya 3 he-he-he… tetapi tak pikir kalau ada aplikasi yang memudahkan, karyawan akan lebih mudah bekerja,” katanya.
Sekalipun hanya berpendidikan SMP, Inul rajin belajar banyak hal di bidang digital, termasuk cara membuat bisnis lebih mudah, tetapi cuan terus berlimpah. Kebetulan, mitra bisnisnya punya keponakan bernama Jacqueline Latip yang baru selesai belajar teknologi informasi dari Amerika Serikat. Berundinglah perempuan asal Pasuruan, Jawa Timur, tersebut dengan Jacqueline sampai tercipta Keyta.
Menurut Inul, Ketya tak langsung jadi. Inul yang berperan sebagai co founder Keyta dan Jacqueline, si pembuat aplikasi sekaligus founder, harus berkali-kali memperbaiki dan terus menambah fitur supaya pelaku UMKM yang menjadi pengguna benar-benar mendapat kemudahan dari aplikasi itu.
”Aplikasi ini beneran mudah dipakai karena ia berbentuk kibord yang ngikut kita terus. Kalau kita lagi main Instagram, atau Whatsapp, dia ikut kita. Aku main IG, ya bisa sambil melayani pelanggan,” kata Inul. Tak hanya itu, pemakai bisa mengecek angka penjualan hari itu dan berapa besaran uang yang diterima. Ada juga catatan pembukuannya. Pengguna dengan bantuan pengelola Ketya juga bisa membuat katalog penjualan sehingga memudahkan calon pembeli.
Sebelum merilis aplikasi tersebut ke masyarakat, ia sudah lebih dulu melakukan uji coba ke karyawannya yang langsung mengurusi bisnisnya. Sebelum pandemi, Inul yang memiliki berbagai usaha, seperti karaoke, menjual tas, sepatu, minuman sampai skincare punya karyawan sampai 8.000 orang, tetapi kini tinggal sekitar 2.000 orang.
”Mereka tak minta pakai Keyta. Hasilnya, mereka angkat jempol. Kata karyawan, sekarang ngurus bisnis lebih mudah dan praktis,” ujarnya menirukan laporan karyawannya. Inul berharap sumbangsihnya kepada masyarakat bisa membuat mereka go digital dan akan membuat perekonomian pelaku UMKM lebih baik lagi.