Harlan Boer dengan kocak mengungkapkan judul albumnya yang terinspirasi lagu ”Naik-naik ke Puncak Gunung”. Di antara format musik, ia malah suka media jadul. Jadilah ia merilis piringan hitam perdananya.
Oleh
DWI BAYU RADIUS
·2 menit baca
Penyanyi dan pengarang lagu Harlan Boer meluncurkan Kiri Kanan, album piringan hitam perdananya yang berisi 15 lagu. Ia memilih karya-karya itu dari kreasinya pada tahun 2012-2018. Musisi independen tersebut masih mempertahankan keekspresifannya.
Judul album itu diambil dari lagu berjudul sama yang dipublikasikan Harlan melalui Soundcloud, nyaris satu dasawarsa lalu. ”Sejak itu, lagu demi lagu, album demi album, gue keluarkan sampai sekarang,” ujarnya di Jakarta, Senin (27/12/2021).
Harlan memaknai Kiri Kanan dengan review atau kaleidoskop musikalitasnya sejak bersolo karier. Ia hendak mengamati refleksi diri, berikut mereka yang telah mendukungnya. ”Kayak lihat kiri kanan. Sebenarnya, terinspirasi lagu ’Naik-naik ke Puncak Gunung’,” ujarnya sambil tersenyum.
Harlan yang pernah menjadi pemain kibor The Upstairs, vokalis C’mon Lennon, dan manajer Efek Rumah Kaca itu dikenal prolifik. ”Album terbaru gue diproduksi Cathysri Records sebagai pelengkap format-format sebelumnya seperti kaset dan CD,” ujarnya.
Harlan bahkan pernah merilis kaset video musik yang terdiri atas 12 klip video pada tahun 2020. Namun, di antara media musik lawas, ia paling menyukai piringan hitam. ”Paling klasik. Buat penanda. Kalau sudah jarang terdengar lewat aplikasi internet, pendengar punya fisiknya,” katanya.
Penggarapan Kiri Kanan bermula saat ia dihubungi penggemarnya pada akhir tahun 2020 ia memutuskan memproduseri album itu. ”Bonusnya (kalau beli album ini), buku kunci gitar dengan desain dibuat Ratta Bill dan Nadine Hanisya dari Tiny Studio. Foto sampul dikerjakan gitaris The Upstairs, Andre Idris,” katanya.