Penyanyi Britney Spears masih takut bermusik setelah bebas dari kuasa konservatori atau perwalian di bawah ayahnya.
Oleh
ELSA EMIRIA LEBA
·2 menit baca
Rasa trauma masih membayangi Britney Spears (40), legenda pop asal Amerika Serikat. Setelah akhirnya bebas dari kuasa konservatori atau perwalian di bawah ayahnya, ia merasa takut untuk terjun kembali ke industri musik.
”Saya kira tampaknya aneh bagi kebanyakan orang mengapa saya bahkan tidak lagi bermusik. Orang tidak tahu hal-hal buruk yang telah mereka lakukan kepada saya secara pribadi dan setelah apa yang saya alami, saya takut pada orang-orang dan bisnis!” tulis Spears dalam sebuah unggahan panjang di akun Instagram pribadinya, Selasa (28/12/2021).
Pelantun ”Circus” ini melanjutkan, di sisi lain, tidak bermusik merupakan salah satu cara membalas perbuatan keluarganya atas konservatori. Selama ini, Spears menilai keluarganya mengambil untung dengan berkuasa atas urusan pribadi dan kariernya.
Karena itu, Spears berencana melakukan hal-hal yang menakutkan sedikit demi sedikit pada 2022. ”Saya hanya manusia dan bukan perempuan super, tapi saya tahu hal apa yang membuat saya bahagia dan sukacita,” tuturnya.
Selama 13 tahun, Spears akhirnya bebas dari konservatori di bawah ayahnya, Jamie Spears, pada November tahun ini. Penyanyi dengan julukan ”Princess of Pop” ini sebelumnya mengalami gangguan kesehatan mental pada 2007. Namun, Spears mengaku hidup bagaikan budak di bawah konservatori tersebut.
Spears terakhir merilis album Glory yang merupakan album kesembilan pada 2016. Ibu dua anak ini juga terakhir tampil di depan publik pada Oktober 2018. (Reuters)