Edwin dan Dialog yang Kaku di Film ”Seperti Dendam...”
Edwin meminta para pemeran dalam ”Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas” tak menonton film lama. Ia ingin kolega-koleganya mengingat dasawarsa 1980-an hingga 1990-an dengan produk industri kreatif yang sangat khas.
Oleh
DWI BAYU RADIUS
·2 menit baca
KOMPAS/DWI BAYU RADIUS
Edwin
Sutradara film Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas, Edwin, mengakui jika bahasa yang diaplikasikan dalam filmnya sangat baku. Dialog yang kaku sengaja ia tampilkan untuk membangkitkan kenangan lewat plot berlatar tahun 1980-an hingga 1990-an.
”Tak sekadar nostalgia, tapi dibenturkan dengan realitas saat ini,” ujarnya di sela Nonton dan Ngobrol bertema ”Sinema Indonesia Sekarang” di Jakarta, Selasa (14/12/2021). Jika dibandingkan dengan konteks kekinian, menikmati produk-produk industri kreatif yang lawas ada kalanya mengundang senyum.
”Musik, film, sampai gaya dandannya serius, tapi kalau dilihat sekarang, lucu. Itu yang dikejar, termasuk bahasa superkaku seperti film zaman dulu,” ujarnya. Edwin pun menciptakan platform untuk menerapkan bahasa itu lewat karyanya.
”Pengaruhnya terhadap pemain berakting. Mereka membiasakan kata-katanya jadi wajar. Kan, kayak terlalu maksa kalau kami enggak menciptakan dunianya,” ucapnya. Arahan Edwin pun mengundang interpretasi kreatif hingga mimik pemeran-pemeran film itu.
KOMPAS/DWI BAYU RADIUS
Edwin (kiri) dan Kamila Andini berbicara di sela Nonton dan Ngobrol Bareng bertema ”Sinema Indonesia Sekarang”, di Jakarta, Selasa (14/12/2021).
”Mereka juga pilih baju sendiri. Kami kumpulkan baju-baju semobil boks. Pakaian dibahas supaya cocok untuk adegan tertentu,” ujarnya. Semua peran utama film itu punya kenangan dan ikatan kuat mengenai dasawarsa 1980-an. Edwin meminta mereka tak menonton film lama.
Ia ingin kolega-koleganya mengandalkan ingatan saja, mulai berbicara, mengekspresikan gestur, hingga saling melirik. ”Tujuannya bukan mengopi, melainkan menggali ingatan. Pemilihan pemain juga lama karena kayak ditukar-tukar, siapa cocoknya dengan tokoh yang mana,” ucapnya.