Asmara Abigail mengaku kesulitan belajar bahasa Jawa Serang. Saat pengambilan gambar, ia pun berimprovisasi dengan melontarkan celotehan-celotehan kocak. Tak dinyana, kru-kru lain ikut mengucapkan berbagai celotehan itu.
Oleh
DWI BAYU RADIUS
·2 menit baca
Celoteh-celoteh yang dilontarkan Asmara Abigail saat shooting film Yuni malah membawa keceriaan di antara kerabat kerja film tersebut. Ia berperan sebagai Suci, perempuan dari kampung yang berupaya menyesuaikan perangai dan riasannya di kota.
“Celetukan spontan ciptaanku kayak cool pisan, Suci cute, dan pridomabis, tapi enggak ada dalam skrip,” katanya di Jakarta, Senin (6/12/2021). Selain gado-gado bahasa Inggris dengan Jawa Serang (Jaseng), ia sengaja melafalkan freedom (kebebasan) dengan pridom.
Demikian pula dengan cute (imut) yang tak diucapkan “kyut” sesuai bahasa Inggris. Suci menyebut kata itu lazimnya jika dibaca dengan bahasa Indonesia. “Sutradaranya (Kamila Andini) malah senang. Bahkan, jadi guyonan teman-teman waktu shooting. Pada ngomong begitu,” katanya.
Di sela Media Screening dan Konferensi Pers Film Yuni tersebut, pemain, penulis, dan produser tampak menyerukan ocehan-ocehan Suci seraya tergelak. Abigail mengaku kesulitan belajar bahasa Jaseng yang biasa digunakan masyarakat Serang, Banten, itu.
Ia dibantu Komunitas Bahasa Jawa Serang untuk menjalani adegan yang kerap panjang, tetapi Andini membebaskannya untuk menentukan karakter Suci. “Belajar Jaseng sekitar satu bulan sampai Desember 2019. Aku dikirimi rekaman dialog dan bikin kamus sendiri,” ucapnya.
Saat itu, ia tengah berada di Milan, Italia. Abigail juga mengenang saat mengontak anggota Komunitas Bahasa Jawa Serang Bagja Kudrata lewat panggilan video di kafe. “Waktu shooting, banyak yang nonton. Ada yang ngomong pas lihat aku, ‘Itu siapa, biduanita Serang, ya’,” katanya sembari tertawa.