Penyanyi jazz Syaharani (50) merasa kehilangan atas kepergian jurnalis dan pengamat musik Bens Leo.
Oleh
Dwi As Setianingsih
·2 menit baca
Penyanyi jazz Syaharani (50) merasa sangat terpukul dengan kepergian jurnalis dan pengamat musik Bens Leo pada Senin (29/11/2021) pagi. Begitu kagetnya Syaharani dengan kabar tersebut sampai-sampai dia menghentikan mobil yang sedang dikendarainya di tengah perjalanan.
”Kehilangan sekali. Titip doakan beliau ya. Baru jumpa bulan lalu. Cerita buku beliau. Pesan, katanya simpan baik-baik. Dan masih janjian mau bikin konten. Semoga beliau damai. Such a strong, smart, good and cheerful personality,” tutur Rani, sapaan Syaharani, Selasa (30/11/2021).
Rani tak bisa turut mengantar kepergian almarhum ke pemakaman karena sedang terkena radang tenggorokan. Dia harus tetap di rumah dulu. ”Nanti akan berkunjung ke Mbak Pauline jika sudah membaik. Jika Mbak Pauline juga sudah fit,” imbuh Rani. Pauline adalah nama istri almarhum Bens Leo.
Rani menceritakan, persinggungannya dengan almarhum Bens Leo terjadi sejak Rani hijrah dari Malang, Jawa Timur, ke metropolitan Jakarta untuk mengejar karier menjadi biduan. Dengan almarhum, Rani biasa mengobrol soal musik dan sekitarnya. ”Mas Bens juga salah satu senior yang sempat gabung di Tim Kategorisasi AMI Awards di mana saya juga di situ, beberapa tahun ini,” kata Rani.
Di tengah kesedihannya, Rani bercerita tentang proyek musik terbarunya. Bersama dua kawan lamanya, Rani menggarap sejumlah singel yang rencananya akan dirilis secara digital.
”Baru dapat dua lagu. Tapi beda jalur ini ya. Bukan jazz. Pas pandemi ini sempat diskusi, jadi sepakat bikin ini. Tapi masih belum bisa dibocorin. Nanti aja kalau sudah dekat rilis ya,” ujarnya ceria kembali.