Indra Utami Tamsir, demi ”Kembang Impen”

Meski pandemi belum berakhir, Indra Utami Tamsir telah mulai menggerakkan seniman musik yang digelutinya, yakni keroncong.

ARSIP INDRA UTAMI TAMSIR

Indra Utami Tamsir, penyanyi keroncong.

Meski pandemi belum berakhir, sebagaimana sejumlah seniman lain, Indra Utami Tamsir, atau yang lebih dikenal dengan inisial IUT, telah mulai menggerakkan seniman musik yang digelutinya, yakni keroncong. Dengan menggandeng Radio Republik Indonesia (RRI), IUT sukses menggelar Lomba Grup Musik Lintas Genre berbasis albumnya, Sutra Dewangga.

Rabu (10/11/2021) siang, 10 finalis tampil secara virtual di depan dewan juri yang terdiri dari pengamat musik senior Bens Leo, pemusik dan pembuat aransamen Singgih Sanjaya, Didiek SSS, dan IUT sendiri di Auditorium Abdulrahman Saleh RRI Jakarta. Hadirin, antara lain, penggiat budaya Hendardji Soepandji, dibuai oleh penampilan finalis yang membawakan lagu wajib ”Kembang Impen” (Bunga Mimpi), selain lagu pilihan dari album IUT yang dinamis, tetapi tetap bernuansa romantik, seperti ”Kayungyun” (Kasmaran) dan ”Lintang Sore”.

Ketika ditanya kok masih pandemi, ia sudah ”bangkit” dengan lomba keroncong. IUT yang juga akrab disapa Tami ini menjawab,  bahwa ia ingin terus menyemangati pemusik lintas genre, khususnya untuk menggerakkan minat generasi muda untuk menerjuni jenis musik ini. Peraih penghargaan Anugerah Musik Indonesia (AMI) 2013 ini pun bersuka karena ternyata peserta yang mendaftar berasal dari  berbagai kota dan daerah, dan setidaknya 90 persen adalah pemusik muda, baik dari instrumentalisnya maupun dari vokalisnya.

Dengan acara ini, IUT tidak hanya menyenangkan diri sendiri, tetapi juga menemukan bakat-bakat bagus dari kalangan muda untuk pelestarian musik langgam dan keroncong, jenis musik yang sudah ia gemari sejak usia dini. Kepada peserta, ia menjanjikan memberikan workshop untuk meningkatkan kemampuan musik mereka.