Setahun tidak menyentuh Indonesia membuat Grace Natalie merindukan ketoprak.
Oleh
Agnes Rita Sulistyawaty / Budiman Tanuredjo
·1 menit baca
Setahun berada di Singapura untuk melanjutkan sekolah di The Lee Kuan Yew School of Public Policy membuat Grace Natalie merindukan Indonesia. Pandemi Covid-19 juga menimbun rasa kangen lantaran ulang-alik ke Indonesia tidak mudah.
”Sudah sangat kangen (Indonesia). Kangen ketoprak, gado-gado, dan teman-temannya. Semoga segera enggak perlu karantina lagi atau karantina sebentar saja, semoga bisa segera main ke kantor Kompas lagi,” kata Grace, Kamis (21/10/2021), saat dialog virtual ”Back to BDM”.
Di balik kerinduannya akan kuliner Indonesia, Grace juga mengaku resah akan pemenuhan kebutuhan pangan Indonesia. Dengan prediksi populasi sekitar 320 juta orang pada 2045, kebutuhan pangan Indonesia bakal melonjak dari saat ini ketika populasi berkisar 270 juta jiwa.
”Kita harus berpikir bagaimana memenuhi kebutuhan pangan Indonesia 20 tahun lagi. Industri negara lain sudah 4.0, apakah Indonesia sudah siap? Industri kita masih sangat tinggi labor skill, sementara negara lain sudah berpindah ke semiotomatis atau otomatis,” tutur Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia ini.
Tantangan bagi Indonesia ini, menurut Grace, mesti dijawab oleh pemimpin Indonesia kelak. Karena itulah, Pemilu 2024 menjadi krusial untuk menentukan pemimpin yang tidak lagi berkutat dengan politik identitas, hal yang dangkal, dan tidak solutif.
Sembari menunggu 2024, yuk kita mengudap ketoprak, Grace.