Mandy Marahimin mengakui menjadi produser merupakan panggilan hidupnya.
Oleh
WISNU DEWABRATA
·2 menit baca
Membuat film adalah sebuah pekerjaan kolektif dan menjadi produser salah satunya. Ada banyak peran seorang produser, mulai dari mencari pendanaan dan sponsor, menentukan garis waktu serta penjadwalan kerja produksi, hingga mengurus kapan film mulai bisa dipromosikan lalu ditayangkan ke umum.
Tidak semua orang, bahkan mereka yang sudah lama nyemplung ke dunia perfilman mampu dan enjoy menjadi seorang produser. Hanya mereka yang memang merasa jadi seorang produser film sebagai panggilan dan passion hidup macam diakui Mandy Marahimin.
Pekan lalu, salah satu film pendek yang diproduserinya, Laut Memanggilku, dinobatkan sebagai Film Pendek Terbaik (Sonje Award) di festival film terbesar di Asia, Busan International Film Festival 2021. Film yang disutradarai Tumpal Tampubolon ini diproduksi Tanakhir Films, rumah produksi yang didirikan Mandy bersama aktor Nicholas Saputra.
”Saya ini aslinya memang penggemar dan senang banget ngutak-ngatik Excel (Microsoft Office Excel, program aplikasi lembar kerja). Jadi, mungkin dari situ juga kayaknya saya merasa cocok banget untuk menjadi seorang produser. Kalau bikin jadwal kerja, shooting, atau anggaran, kan, biasanya pakai Excel, hi-hi-hi,” ujarnya berkelakar.
Alumnus Jurusan Komunikasi FISIP Universitas Indonesia ini berkisah mengawali kariernya sebagai filmmaker, khususnya produser, saat masih bergabung di rumah produksi Miles Films. Hingga kini belasan film panjang dan pendek telah dia produseri, termasuk Ada Apa Dengan Cinta 2 (2016), Kulari ke Pantai (2018), dan Keluarga Cemara (2018).
”Selain itu, saya memang juga senang berinteraksi dengan banyak orang. Senang mempresentasikan sesuatu dan juga pitching proposal. Semua yang dikerjakan tadi juga bagian dari proses filmmaking. Cuma memang lebih ke urusan manajerial,” tambah Mandy.
Seorang produser punya tugas berat memastikan sebuah ide pada akhirnya bisa sampai ke para penonton. Dengan begitu, seorang produser dituntut memiliki visi jelas film yang diproduksinya akan diapakan dan juga sampai bagaimana film itu didistribusikan.
Apalagi, tambah Mandy, ada banyak hal yang tak bisa diprediksi terkait sebuah produksi film. Tanggung jawab besar seorang produser lainnya adalah bagaimana kemudian dia bisa melihat itu sambil sekaligus bisa mengantisipasi untuk meminimalkan dampak risiko yang terjadi.