Pianis dan komponis Sri Hanuraga (35) membuat proyek album bersama mahasiswa.
Oleh
Dwi As Setianingsih
·2 menit baca
Pianis dan komposer yang juga seorang dosen, Sri Hanuraga (35), tengah sibuk menggarap sebuah proyek dengan mahasiswa-mahasiswanya di UPH Coservatory of Music. Proyek tersebut adalah penggarapan karya ”The Unvarying Fragments of Light”, sebuah suite yang terdiri dari 5 movement dan 1 epilogue.
”Album ini dibuat oleh saya dan UPH Conservatory of Music dalam rangka memberikan mahasiswa pengalaman berkolaborasi dan rekaman dengan musisi profesional. Setiap lagu yang ada di album saya tulis dengan mempertimbangkan gaya bermusik pemain tertentu, baik mahasiswa maupun bintang tamunya,” tutur Sri Hanuraga alias Aga, Kamis (7/10/2021).
Album tersebut menurut rencana akan dirilis pada akhir Oktober 2021. Beberapa musisi papan atas yang terlibat adalah Tohpati, Nesia Ardi (vokalis Nonaria), Barry Likumahuwa, Dira Sugandi, dan Oele Pattiselano. Sementara mahasiswa yang terlibat sebanyak 31 orang, meliputi instrumentalis, choir, dan produksi.
”Di antara mahasiswa, ada yang menulis lirik untuk komposisi saya, namanya Chintana Jo,” kata Aga. ”The Unvarying Fragments of Light” bercerita tentang seseorang yang mengalami keterasingan, yang akhirnya menemukan dirinya lagi, lalu menyadari bahwa penemuan diri itu sesuatu yang berlangsung terus-menerus.
Menurut Aga, para mahasiswa merespons proyek tersebut dengan baik. Mereka sangat antusias dalam pengerjaannya. ”Kelihatan mereka mempersiapkan diri dengan baik sehingga hasilnya di luar ekspektasi saya,” ujar Aga bangga.
Satu-satunya kesulitan aalah karena pandemi dan mahasiswa tidak boleh ke kampus, mahasiswa tidak pernah latihan bersama. Protokol kesehatan kampus yang ketat, dengan adanya pembatasan waktu penggunaan studio kampus, sempat membuat Aga tegang, khawatir tak cukup waktu untuk merekam lagu-lagu yang jumlahnya cukup banyak. ”Kami cuma diberi waktu rekaman pukul 10.00-16.00 selama 5 hari. Untungnya semua selesai sesuai jadwal,” ujar Aga bungah.
Dia berharap proyek tersebut bisa berkelanjutan terus setiap tahun sehingga mahasiswa di setiap angkatan memiliki pengalaman rekaman dengan musisi-musisi papan atas Indonesia. ”Saya berharap juga dengan rekaman ini bisa menjadi batu loncatan bagi semua mahasiswa yang terlibat. Tentunya saya juga berharap UPH Conservatory of Music bisa makin dikenal oleh publik dengan kualitas pendidikan dan mahasiswanya,” kata Aga.