Putu Sutawijaya merombak mobil untuk melengkapinya dengan dapur kecil. Pelukis itu ingin menghirup kopi seraya menikmati keindahan Gunung Merapi. Jika berpapasan, bukan tak mungkin Anda diajak menyesap kopi bersama-sama.
Oleh
DWI BAYU RADIUS
·2 menit baca
Putu Sutawijaya (51) tengah merakit mobilnya agar bisa mengangkut peralatan sekaligus menyesap kopi di lereng Gunung Merapi. Pelukis itu memodifikasi pikapnya dengan memasang rak dan meninggikan bodi sehingga lancar melewati jalan berbatu-batu.
”Mungkin, nanti ada dapur kecilnya juga. Moga-moga sudah rampung dikerjakan bulan ini,” katanya di Yogyakarta, saat dihubungi lewat telepon, Jumat (10/9/2021). Putu yang sangat mengagumi Merapi ingin menikmati keindahan panoramanya seraya menghirup kopi.
Tentu saja, Putu juga singgah untuk melukis gunung tersebut. Cuaca saat ini acap kali tak bersahabat karena Merapi terhalang awan sehingga ia memilih berangkat pagi-pagi saat udara masih bersih. ”Lalu kalau harus menunggu, ngopi dulu. Sampai sore pun tak apa-apa,” ujarnya seraya tersenyum.
Saat menjelajah Merapi, ia sesekali berpapasan dengan warga. Suatu ketika, Putu sangat terharu ketika tak mampu membawa peralatan, tiba-tiba pencari rumput membantunya. ”Bisa saja kalau ada orang lewat, diajak ngopi,” ucapnya sambil tertawa.
Bak kendaraan safari, Putu pun memasang penaung. Maklum saja, ia kerap berjibaku ke sungai-sungai dan sulit menemukan pohon-pohon besar. ”Enggak ada tempat berteduh. Pikap saya bukan (mobil) offroad, tapi diset supaya bisa melewati jalur yang susah ditempuh mobil biasa,” katanya.
Kendaraan itu dilengkapi terpal yang menutupi rak untuk mengangkut kanvas-kanvas besar, berikut cat dan kuasnya. Rak tersebut sudah dilas. ”Biar perjalanannya lebih mantap. Gunung-gunung di Nusantara menarik,” ujar seniman kelahiran Bali itu. (BAY)