Roh rock dalam ”Jika Kau Mengerti (New Version)” lebih keluar. Heydi Ibrahim, vokalis Powerslaves, tak bernyanyi falseto seperti biasanya. Ia mengerahkan energinya untuk menawarkan nuansa baru.
Oleh
DWI BAYU RADIUS
·2 menit baca
Powerslaves konsisten menunjukkan raungannya dengan ”Jika Kau Mengerti (New Version)” yang berdurasi sekitar 4 menit. Band rock yang muncul era 90-an tersebut merilis lagunya lewat internet, Selasa (7/9/2021). Karya itu sebelumnya bersemayam dalam album keempat mereka, Powerslaves (2001).
Heydi Ibrahim mendominasi lagu versi barunya dengan vokal serak-serak basah. Sedikit berbeda dengan lengkingan yang biasanya diluncurkan penyanyi tersebut. Dibandingkan nyanyian orisinalnya, ia mengerahkan energi untuk menawarkan nuansa baru.
”Secara keseluruhan sound atau mixing dan mastering, roh rock dalam lagu kali ini lebih keluar,” ucap basis Powerslaves, Anwar Fatahillah. Heydi memang tak lagi bernyanyi dengan falseto lazimnya terdengar dalam Powerslaves. Pendengar yang masih ingin menyimak elemen-elemen lawas tak dilupakan.
Wiwiex Soedarno tetap menampilkan bebunyian kibor yang dominan. Ia menjajaki pendekatan untuk menggarap lagu itu dengan berupaya mempertahankan not-not lama. ”Sudah melekat pada kuping pendengar, namun saya juga mengeksplorasi bunyi kekinian dengan pola yang lebih modern,” ujarnya.
Heydi menulis lirik ”Jika Kau Mengerti (New Version)” mengenai perpisahan yang terinspirasi kisah nyata. Powerslaves yang juga beranggotakan drumer Agung Yudha itu merekam lagunya di Jakarta, sedangkan mixing dan mastering dilakukan di Yogyakarta.
Grup asal Semarang tersebut menolak menyerah lantaran pandemi dengan melanjutkan kampanye penyelamatan karya-karya lamanya. ”Enggak mati ide. Kalau menggali karya Powerslaves enggak ada habisnya. Kami sudah digembleng waktu zaman analog,” kata Anwar.