Nadiem Anwar Makarim Bicara tentang Peran Ayah dalam Keluarga
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim mengingatkan pentingnya peran seorang ayah dalam pengasuhan anak.
Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
·2 menit baca
Seorang ayah masa kini, bagi Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim, punya peran untuk mendisrupsi kehidupan anak-anak. Mendidik anak untuk menjadi pribadi yang tangguh dan sukses tentunya menjadi peran bersama ayah dan ibu.
”Yang bisa menambah dan mendisrupsi pada anak di masa kini adalah bapak. Peran bapak 50 persen berdampak ke anak, jadi sama dengan ibu yang juga 50 persen. Sayang, banyak ayah yang belum sadar dengan peran penting mereka,” ujar Nadiem di acara Festival Keluarga Kita pada sesi ”Bapak-bapak Masa Kini”, Minggu (27/6/2021).
Nadiem yang punya tiga putri berumur 4 tahun, 2,5 tahun, dan 1 tahun mengatakan, seorang bapak bisa memilih kontribusinya dalam pengasuhan anak. ”Saya sibuk kerja dan jadi menteri. Saya memilih kontribusi untuk mengajak diskusi intelektual dengan anak-nak. Bisa, lho, dilakukan dengan anak balita, yang dimulai dengan membiasakan berpikir kritis. Saya juga rutin membacakan buku cerita sebelum tidur. Termasuk juga berperan memberikan rasa aman kalau mereka menangis atau jatuh, ada figur lelaki yang bisa melindungi mereka,” papar Nadiem yang dipanggil Dada oleh putri-putrinya.
Tak ketinggalan tentunya bermain bersama anak-anak, semisal petak umpet. Memberi makan ke anak-anak pun biasa dilakukan Nadiem. ”Kalau mandiin, enggak,” ujar Nadiem tertawa.
Sebagai ayah yang juga seorang menteri pendidikan, Nadiem serius berkontribusi dalam membentuk anak-anak dengan kecakapan literasi sejak usia dini. Alhasil, Nadiem menerapkan tahapan literasi untuk ketiga anaknya. Dimulai dari rajin ngobrol dengan anak dan mendisksusikan hal-hal yang disukai anak. Lalu, ujar Nadiem, membaca akan jadi lebih mudah, dan di ujungnya akan menulis.
”Cara terbaik untuk meningkatkan literasi anak, ya, cerewet atau ngobrol dengan anak. Dari diskusi Elsa di film Frozen. Yang penting diskusi dua arah yang berkualitas yang topiknya disenangi anak,” ujar Nadiem.