Kenangan tentang sang aki (kakek) sangat berkesan bagi ”chef” Renatta Moeloek. Ia seorang petani ulung. Hasil panennya sering dimasak sang Renatta menjadi makanan yang lezat.
Oleh
Wisnu Dewabrata
·2 menit baca
Baru-baru ini chef Renatta Moeloek baru saja kehilangan aki (kakek). Ia sangat sedih karena mendiang sang aki selama ini turut mewarnai pilihannya untuk terjun ke dunia kuliner.
”Beliau punya kebun luas di Bogor, tempatnya menanam banyak jenis tanaman. Setiap panen, beliau selalu kirim apa pun hasil kebunnya ke saya. Bahan-bahan itu sering saya olah jadi menu masakan, termasuk untuk bahan event-event pop up atau private dining yang saya kelola,” kisah Renatta, Senin (7/6/2021), per telepon.
Renatta dan akinya sangat akrab dan rajin bertukar kabar walau hanya lewat media sosial atau telepon. Setiap kali ke Bogor, Renatta selalu menyempatkan diri untuk berkunjung ke kebun dan menemui akinya itu. Ia kagum pada sang aki karena apa pun tanaman yang ia tanam bisa tumbuh subur dan berbuah lebat, termasuk tanaman buah yang sulit ditaman, seperti kesemek hitam atau black sapote (Diospyros nigra) dan buah nona atau srikaya (Annona squamosa).
”Saat saya kirim foto hasil makanan yang saya olah dari hasil tanamannya, beliau sangat bahagia. Kadang dia tertawa karena enggak selalu paham makanan yang saya buat. Saat menjelaskan makanan ke customer, saya juga bisa cerita dengan bangga kalau bahan-bahan makanan yang disajikan berasal dari kebun kakek dan ditanam sediri oleh beliau,” ujar Renatta.
Dalam akun media sosialnya, Renatta menulis bahwa sang aki kerap mengajarinya untuk selalu bisa merasa bahagia, bahkan dengan setiap hal kecil dan sederhana, yang ada di depan mata. Buat dia, aki adalah pria hebat, yang meski terkesan sederhana, tetapi sebenarnya justru kaya akan filosofi.