Pengalaman Pertama Mikha Tambayong Menjadi Pengisi Suara
Mikha Tambayong menjadi pengisi suara karakter Raya versi Indonesia dalam film terbaru Disney, ”Raya and The Last Dragon”. Ternyata, jadi pengisi suara susah juga. Kalau karakternya berlari, Mikha juga harus berlari.
Oleh
ELSA EMIRIA LEBA
·2 menit baca
Aktris Mikha Tambayong (26) tumbuh bersama film-film Disney. Karena itu, ia tanpa ragu langsung mendapat kesempatan audisi menjadi pengisi suara karakter Raya versi Indonesia dalam film terbaru Disney, Raya and The Last Dragon (2021). Mikha pun terpilih.
”Ini pengalaman pertama. Biasanya hanya dubbing untuk film yang kita tampil sendiri kalau, misalnya, ada suara yang enggak jelas,” kata Mikha dalam acara Virtual Media Junket Voice Dubber Disney’s ”Raya and the Last Dragon” di Jakarta, Jumat (4/6/2021).
Gadis tinggi semampai ini mengaku, awalnya ia mengira menjadi pengisi suara adalah pekerjaan yang mudah. Anggapan itu ternyata salah besar. Untuk menjadi Raya, Mikha harus membuat suaranya lebih rendah agar sesuai dengan karakter Raya.
Mikha juga harus mengolah tubuh guna menciptakan harmoni antara suara dan gambar. Jika karakter Raya berlari, Mikha juga harus ikut berlari kecil. Selama dua hari rekaman, Mikha kelelahan pada hari kedua lantaran harus memberi efek suara khusus, seperti untuk adegan berantem. ”Aku baru selesai adegan berantem langsung minta istirahat buat ngopi,” ujarnya sembari mesem.
Raya and The Last Dragon adalah film pertama Disney yang merepresentasikan budaya kawasan Asia Tenggara. Ada beberapa unsur budaya Indonesia yang muncul dalam film ini, misalnya keris, batik, rumah gadang, dan pencak silat. Mikha menjadi pengisi suara dalam film ini bersama Eva Celia dan Ayu Dewi. Film ini sudah tayang di platform Disney+ sejak 4 Juni 2021.
”Film ini adalah pencapaian baru bagi kita. Ini adalah satu langkah baik untuk menyadarkan orang Asia Tenggara bahwa kita bisa menjadi putri seperti Raya. Dengan cerita yang mengangkat perempuan, kita, terutama generasi muda, sadar bahwa perempuan bisa menjadi tidak hanya putri, tetapi juga pahlawan,” tutur Mikha.