Fero Walandouw, Logat Sunda

Fero Walandouw hanya bisa sedikit berbahasa Sunda meski ia memerankan Welly, pemuda dari Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Aktor tersebut mengandalkan logat Sunda dalam ”9 Bulan”, serial tentang perjuangan mendapatkan cinta.

KOMPAS/DWI BAYU RADIUS

Fero Walandouw

Fero Walandouw (31) mengaku kesulitan berperan sebagai Welly, pemuda desa lugu dan apa adanya dalam serial 9 Bulan. Aktor itu berdarah Manado, tetapi harus berakting dengan latar kehidupan di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Logat Sunda pun harus selalu diucapkan.

”Nasib Welly juga susah. Belum pernah ke Jakarta, lalu datang dan dicopet,” katanya saat konferensi pers WeTV Sinetron 9 Bulan, di Jakarta, Selasa (25/5/2021). Kenaasan lakon itu belum berakhir lantaran harus mencari kerja dan tak mendapatkan tempat kos.

”Paling sulit menyelami kehidupan Welly. Banyak pendatang yang mengalami culture shock (gegar budaya) saat tiba di Jakarta,” katanya. Lelaki itu lintang pukang karena ingin meminang Andini, tetapi ayahnya meminta mahar Rp 100 juta.

KOMPAS/DWI BAYU RADIUS

Kerabat kerja 9 Bulan berfoto seusai konferensi pers serial itu di Jakarta, Selasa (25/5/2021).

”Tantanganku, menghidupkan Welly dengan percintaannya dan berdialek Sunda. Kadang-kadang, aku tanya pemain lain,” ucapnya. Serial yang ditayangkan WeTV dan Iflix sejak 27 Mei 2021 itu juga dibintangi Dinar Candy dan Cita Citata dari Jabar.

Dinar justru memerankan Mpok Wiwin, pemilik warung yang menjual nasi dan lauk-pauk. Tak heran, 9 Bulan menampilkan beragam kultur, seperti Betawi, Sunda, dan Makassar. ”Karakter didalami dengan observasi. Aku juga pernah main film layar lebar pakai aksen Sunda,” ucapnya.

Lokasi shooting serial komedi itu berpindah-pindah, tetapi masih di Jabar. Fero menilai tingkah lakunya dengan Welly sangat berlawanan. ”Kesulitan pasti ada, tapi aku menyikapinya dengan profesional. Semua pekerjaan tentu punya tantangan,” ujarnya.