Karena sering ”nempel” Presiden Joko Widodo, Sekretaris Kabinet Pramono Anung harus rutin tes usap PCR. Dia bilang, sudah 200-an kali menjalani tes usap.
Oleh
Mawar Kusuma
·2 menit baca
Harus selalu ”nempel” dengan Presiden Joko Widodo di masa pandemi Covid-19 membawa konsekuensi bagi Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Salah satu konsekuensinya, ia harus siap menjalani secara rutin tes usap PCR yang awalnya sempat dilakukan hampir setiap hari.
”Kalau saya karena nempel Presiden diwajibkan untuk PCR. Memecahkan rekor PCR, lebih dari 100 kali bisa haji gratis. Presiden ketawa. Jadi kita nawar tiga hari sekali. Tapi, tiap kali mau ketemu Presiden, kita juga tes antigen sendiri,” ujar Pramono ketika ditemui di kantornya di Jakarta, Senin (24/5/2021).
Saking seringnya tes usap PCR, Pramono menyebut angka lebih dari 200 kali tes usap PCR yang telah dijalaninya selama pandemi Covid-19.
Agar tetap sehat dan terhindar dari Covid-19, Pramono pun selalu disiplin menjaga protokol kesehatan. Ia lantas menunjukkan botol mungil berisi cairan hand sanitizer yang selalu dibawanya.
Botol mungil itu disebut oleh Pramono menjadi idola para menteri karena saking mungilnya sehingga mudah dikantongi. ”Enggak pernah lepas dari ini. Vaksin sudah. Ke mana saja pasti bawa ini (hand sanitizer),” tambahnya.
Pramono juga getol berolahraga. Mengayuh sepeda menjadi pilihan utamanya. Dalam satu pekan, rute sepanjang total 200 kilometer rutin dijajal dengan sepeda. Kadang kala, Pramono bahkan mengayuh sepedanya sejauh 120 kilometer dari rumah menuju ke Istana Bogor dan sebaliknya.
”Kadang sepedaan ke Bogor. Berangkat lewat Parung, baliknya lewat Jalan Raya Bogor: 120 kilometer. Awalnya teman-teman enggak percaya, sekarang ada yang ikut menjajal. Berangkat bisa juga lewat Rainbow Hill. Bojong Koneng juga pernah. Lewat ’Tanjakan Taubatan Nasuha’,” ucap Pramono menerangkan rute dengan jalanan menanjak yang dilakoninya tiap kali bersepeda ke Bogor.