Bagi Nova Riyanti Yusuf Podcast dan Youtube sangat memudahkan dirinya untuk berbagi pengetahuan tentang kesehatan jiwa.
Oleh
Nawa Tunggal
·2 menit baca
Mengunggah konten ke kanal Youtube menjadi sebuah usaha adaptif pada masa kekinian. Itulah yang diyakini dan ditempuh dokter, penulis, dan aktivis kesehatan jiwa Nova Riyanti Yusuf.
”Selama pandemi Covid-19 ini banyak sekali kegiatan seminar daring yang saya ikuti. Sebagian besar saya menjadi narasumber dan materinya saya jadikan bahan untuk Podcast, lalu penyelenggaranya mengunggah ke kanal Youtube. Ini langkah-langkah untuk adaptif,” ujar Nova Riyanti yang akrab disapa Noriyu, Rabu (5/5/2021), di Jakarta.
Media sosial seperti Podcast atau Youtube sangat memudahkan bagi Noriyu untuk berbagi pengetahuan tentang kesehatan jiwa. Saat ini, isu kesehatan jiwa mulai digemari banyak kalangan. Penggunaan media sosial pun tak terelakkan lagi.
Noriyu juga mengabarkan perkembangan terakhir tentang karya bukunya yang berjudul Jelajah Jiwa, Hapus Stigma (2020). Ia baru saja menandatangani sebuah kontrak untuk membuat film digital streaming mengadaptasi buku itu.
”Aku ditugaskan untuk menuliskan skenarionya. Ini buku saya yang ke-13 dan akan difilmkan oleh Falcon Pictures,” kata Noriyu.
Buku Jelajah Jiwa, Hapus Stigma bertutur tentang peristiwa bunuh diri yang dilakukan dua seniman berinisial AS asal Magelang, Jawa Tengah, dan FA asal Padang, Sumatera Barat. Keduanya pernah menempuh studi di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta.
”Film ini tidak untuk mengampanyekan bunuh diri. Akan tetapi, justru untuk membantu dan mencegah terjadinya bunuh diri,” kata Noriyu, yang ingin menyusun skenario terinspirasi dari kedua seniman tadi, bukan sekadar dokumentasi.