Nasi goreng menjadi makanan favorit bagi pemain harpa Rama Widi.
Oleh
Mawar Kusuma
·2 menit baca
ARSIP PRIBADI
Rama Widi
Nasi goreng menjadi makanan favorit bagi pemain harpa Rama Widi. Apalagi, ketika Rama menjalani kuliah studi harpa di Vienna Conservatory, Austria, yang berlangsung pada 2004-2010. Kala itu, masakan nasi goreng buatan sendiri menjadi menu andalan ketika dibekap rindu pada Tanah Air.
”Makanan favorit karena gampang menyajikannya. Sering banget bikin, bisa mendorong kreativitas saat memasak nasi goreng. Bisa simpel dan bisa ribet juga masaknya,” ujar harpis Twilite Orchestra yang memang hobi memasak ini saat dihubungi pada Jumat (30/4/2021).
Agar enak, Rama berusaha agar rasa asin nasi goreng tidak berasal dari garam yang terlalu banyak. Rasa asin biasanya dihadirkan dari penambahan minyak wijen. Ia juga memanfaatkan bahan campuran, seperti suiran ayam atau daging kornet, yang juga menghadirkan rasa asin.
KOMPAS/RADITYA HELABUMI (RAD) 21-02-2020
Rama Widi
”Jangan kebanyakan kecap, jadi manis banget. Perhatikan pemilihan beras dan tingkat kematangan nasi saat dimasak. Nasi putih yang baru masak dan masih panas akan membuat terlalu lembek. Enggak suka nasi goreng yang terlalu lembek,” ujar Rama.
Sebelum kuliah, Rama biasanya nongkrong makan nasi goreng di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. ”Kenangan. Sebelum ke Vienna sering nongkrong di situ sama teman musisi sambil bermimpi ngomongin cita-cita apa, kuliah apa, dan setelah kuliah apa yang akan dilakukan. Lebih ke memori,” ujarnya.
Selain memasak, selama pandemi, Rama juga berusaha menghilangkan kejenuhan dengan berkumpul lebih banyak bareng keluarga. Karena aktivitas bermusik belum pulih, Rama pun punya lebih banyak waktu untuk berolahraga dengan bersepeda atau berjalan kaki keliling Gelora Bung Karno.
”Pandemi ini blessing in disguise, berkah terselubung, bisa mencoba hal baru yang dulu enggak ada waktu dan keberanian melakukannya,” ucapnya.