Desainer Lenny Agustin dan kecintaannya pada kebaya. Aktif mengampanyekan ”funky kebaya” untuk kalangan muda agar kebaya bisa terus lestari.
Oleh
Dwi As Setianingsih
·2 menit baca
Kebaya, bagi desainer Lenny Agustin, sangat istimewa. Kecintaan pada kebaya membuat Lenny mendedikasikan 20 tahun perjalanannya di dunia rancang busana pada pengembangan kebaya agar kebaya bisa diterima lebih luas lagi, khususnya oleh generasi muda.
”Kebaya itu, kan, busana nasional, tapi banyak yang enggak terlalu peduli. Apalagi anak-anak muda. Bayangannya kalau pakai kebaya, ya pasti mau wisuda atau ke kondangan, atau seru-seruan di kawinan jadi bridesmaid, gitu-gitu. Sayang, kan?” ujar Lenny, Selasa (20/4/2021).
Zaman dahulu, kebaya pun berkembang sesuai eranya. Desainnya sesuai tren di masanya, sesuai bahan yang tersedia. ”Jadi, aku pikir untuk bisa masuk ke zaman sekarang, untuk anak-anak muda, kebaya harus berubah juga, adaptif, enggak kaku,” ucap Lenny.
Di tangan Lenny, kebaya tampil menjadi lebih modis, trendi, muda, dan penuh warna dengan desain-desain yang unik, tetapi tetap bernuansa Indonesia berkat penggunaan kain-kain Nusantara.
Belakangan Lenny muncul dengan kampanye ”funky kebaya” yang menghadirkan beragam model kebaya dengan gaya funky. Dia aktif mengunggah beragam model ”funky kebaya” di akun Instagram bernama serupa.
”’Funky kebaya’ itu bukan brand, cuma pengin memopulerkan julukan baru. Misalnya ada kebaya modern, ada kebaya apa. Untuk kebaya yang lebih dinamis, aku pengin mereka nyebutnya ’funky kebaya’ aja. Kayak kebaya yang mbalelo, rebel, agak keluar, ya disebut funky aja,” tambah Lenny.
Penggunaan bahan yang lebih banyak didominasi katun yang nyaman dengan pilihan motif yang penuh warna pada kebaya rancangannya itu sengaja dilakukan untuk meluapkan semangat kebebasan. ”Kebaya itu, kan, free, freedom. Kebaya itu milik kita. Kita createaja. Dulu juga ada influence dari luar. Jadi, jangan dibilang anti-anti karena enggak ada budaya yang original. Jadi, kalau sekarang kita masukin influence-influence dari busana global, ya enggak apa-apa. Ngikutin zaman aja,” ujar Lenny.
Yang jelas, Lenny menegaskan, se-funky apa pun sentuhan yang dilakukannya pada kebaya rancangannya, ia tak pernah mengubah bentuk dasar kebaya. Inovasi hanya dilakukan pada detail-detail lainnya. ”Aku, tuh, suka banget sama bentuk kebaya, jadi aku enggak terlalu ngubah banyak dari bentuk kebaya aslinya. Kebanyakan yang aku inovasiin itu dari bahan, mix and match, detail, dan cutting-cutting kerah. Shape-nya minimal 70 persenlah masih kelihatan kebaya. Jadi enggak lari jauh dari akarnya,” tutur Lenny.