Adakah suara yang lebih merdu daripada sapaan penuh cinta dari ayah dan ibu? Suara termerdu bagi penyanyi Silir Wangi adalah ketika ia pulang kampung dan mendapat sapaan dari bapak dan biyungnya sebelum memasuki rumah.
Oleh
Mawar Kusuma
·2 menit baca
Suara paling merdu bagi penyanyi Silir Wangi adalah ketika ia pulang kampung dan mendapat sapaan dari bapak dan biyung-nya sebelum memasuki rumah. Ketika suara orangtuanya itu terdengar di telinga, energi baru yang berasal dari kasih sayang serta kerinduan segera membuncah.
”Serasa lahir kembali di dunia. Jadi ingat waktu kecil dikudang dinyanyikan tembang Jawa oleh bapak. Ingatan yang tinggal kenangan karena bapak sudah berpulang. Tapi, saya beruntung masih merasakan energi kenangan lewat suara biyung yang mewakili suara bapak,” ujar Silir, anak petani tembakau asal Telogowero di lereng Gunung Sindoro, Temanggung, Jawa Tengah, itu, Kamis (15/4/2021).
Pertautan hati lewat suara pula yang dibangun Silir dengan putrinya Nyiur. Dari sejak masih di dalam kandungan, Nyiur selalu mendengarkan suara nyanyian yang didendangkan sang ibu. ”Waktu bayi, pernah rewel, saya nembang, saya bersenandung, di situ Nyiur tenang dan tidur pulas setelah mendengar suara ibunya ini,” tambahnya.
Berlatar belakang pesinden yang sekarang mengusung aliran musik etnik kontemporer, Silir juga selalu terpukau dengan nyanyian langgam Jawa. Apalagi jika dinyanyikan oleh maestro penyanyi idolanya, yaitu Ibu Waljinah. ”Langgam Jawa itu enak sekali, merdu sekali, menenangkan hati,” kata Silir yang baru saja meluncurkan singel terbarunya bertajuk ”Pepeling” yang tayang pada Jumat (16/4/2021) di kanal Youtube Silir Wangi.
Sebagai penyanyi, suara merdu menjadi keniscayaan yang harus dijaga. Demi menjaga suara, Silir antara lain tidak minum es, cukup istirahat, hingga memakai syal agar leher tetap hangat di cuaca dingin. ”Saya sadar betul kapan mengistirahatkan suara saya. Tetap berolah suara. Ada saat pemanasan dalam satu hari meski di kamar mandi atau saat berkomunikasi dengan suami dan anak,” tambahnya.