Selama menjabat Menteri Sosial, Tri Rismaharini lebih sering di perjalanan ketimbang berada di ruang kerjanya di Jakarta. Bahkan tak jarang, ia mesti tidur dalam perjalanan dari satu lokasi bencana ke lokasi yang lain.
Oleh
AGNES SWETTA PANDIA
·2 menit baca
Sore itu, baru saja Menteri Sosial Tri Rismaharini (59) mendarat di Bandara Juanda, Surabaya, Sabtu (10/4/2021), sepulang dari menjenguk peyintas bencana di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur.
”Ada gempa ya di Malang. Ini kami sudah perjalanan ke Malang selatan, semoga semua segera tertangani,” begitu kata Risma, yang dalam sepekan terakhir dua kali berkunjung ke NTT.
Setiap ada peristiwa bencana di negeri ini, mantan Wali Kota Surabaya dua periode ini selalu ingin tercepat berada di lokasi untuk memberi pertolongan, minimal menguatkan warga yang menjadi korban.
”Kehadiran Kemensos (Kementerian Sosial) memang harus gerak cepat dalam memberi pertolongan. Paling tidak barang berupa kebutuhan utama korban bencana di gudang Kemensos yang ada di beberapa daerah harus dipastikan selalu aman (ketersediaannya),” ujar ibu dua anak yang selama menjabat sebagai Menteri Sosial lebih sering di perjalanan ketimbang berada di ruang kerjanya di Jakarta.
Bahkan tak jarang Risma terpaksa tidur dalam perjalanan dari satu lokasi bencana ke lokasi yang lain. Seperti ketika banjir di Jawa Barat dan Jawa Tengah serta Jawa Timur, Risma nyaris tak pernah tidur di rumah dinas, apalagi rumah pribadinya di Surabaya.
”Pernah lho hampir sepekan aku turu neng mobil ae (tidur di mobil) sehingga biar segera berada di tengah penyintas bencana, memberi kekuatan sekaligus bantuan, maka warga pun langsung merasakan negara hadir meski di tengah derita,” begitu kata Risma yang hingga Minggu (11/4/2021) dini hari masih berada di Kabupaten Lumajang, Jatim, salah satu lokasi yang terdampak gempa. (ETA)