Tiza Mafira, Tinggalkan Karier Mapan demi Lingkungan Hidup
Zona nyaman tak selalu membuat orang betah. Namun, sebagian memilih untuk meninggalkannya dan beralih menjalani panggilan hati, seperti Tiza Mafira yang total terjun di dunia aktivisme lingkungan hidup.
Oleh
Wisnu Dewabrata
·2 menit baca
Kepedulian terhadap isu-isu lingkungan ternyata sudah menjadi panggilan hidup Tiza Mafira. Posisi dan jenjang karier bagus di sebuah firma hukum ternyata tak mengalihkannya dari hasrat itu. Sebuah kejadian membuka matanya dan lalu membulatkan tekadnya nyemplung total di dunia aktivisme.
”Sejak S-1 hingga ambil beasiswa S-2 di Harvard School of Law, aku memang ambil konsentrasi ke soal hukum lingkungan. Tapi, selama bekerja aku kok merasa jadi malah mewakili perusahaan-perusahaan tertentu, yang kadang justru bermasalah dengan lingkungan hidup. Jadinya dilematis,” ujar Tiza per telepon, Jumat (9/4/2021).
Ada satu kejadian yang semakin membulatkan tekad Tiza kemudian untuk hengkang dari zona nyaman pekerjaannya. Satu waktu dia ditugasi kantor mewakili sebuah perusahaan yang akan membeli sebidang lahan luas untuk membangun pabrik baru mereka. Saat meninjau, Tiza terpesona dengan lahan berupa area persawahan luas nan subur dan memiliki pemandangan indah.
”Saya merasa sangat patah hati karena tahu lahan sawah yang hijau, subur, luas, dan cantik itu mau diubah jadi pabrik semen. Dari situ saya coba ikut banyak kegiatan sukarelawan lingkungan hidup, termasuk mengampanyekan diet kantong plastik,” tambah Direktur Eksekutif Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik itu.
Baru-baru ini, Tiza dan dua aktivis peduli lingkungan lain memerankan tokoh sentral dalam sebuah film dokumenter Pulau Plastik yang disutradarai Dandhy Laksono dan Rahung Nasution. Bersama vokalis Navicula asal Bali, Gede Robi, dan ahli biologi asal Jawa Timur, Prigi Arisandi, mereka memerankan tiga orang yang menolak diam melawan plastik sekali pakai.
Film kolaborasi Visinema Pictures, Kopernik, Akarumput, dan Watchdoc itu akan tayang di bioskop mulai tanggal 22 April 2021 mendatang. Terkait penampilannya dalam sebuah film dokumenter, Tiza mengatakan ini bukan yang pertama kali. Tiza penah ikut tampil dalam film dokumenter global bertema serupa, The Story of Plastic (2019).
”Kalau di film kemarin (Pulau Plastik), aku enggak sampai disuruh berakting, sih. Apalagi pakai, misalnya, adegan mengendap-endap di lokasi pencemaran. Kalau sampai harus berakting pastinya ya bakal kikuk, deh, ha-ha-ha,” ujarnya terbahak.