Bangkutaman mengamati banyaknya ekses Covid-19. Mereka mengekspresikan harapan akan datangnya penyembuh sejati. Lewat lagunya, ”Tabib”, grup musik tersebut berbicara banyak soal masyarakat yang menanyakan akhir pandemi.
Oleh
DWI BAYU RADIUS
·1 menit baca
Isu-isu sosial kian riuh mengemuka belakangan ini di tengah kemuraman lantaran pandemi yang belum tuntas. Bangkutaman memotret fenomena itu lewat Tabib yang berdurasi sekitar 2 menit. Klip video lagu tersebut telah diunggah dengan warna-warni psikedelik yang menjadi karakteristik mereka.
”Dirilisnya Tabib memungkasi rangkaian lagu menjelang perampungan album kami,” kata Wahyu Nugroho, vokalis dan gitaris Bangkutaman, di Jakarta, Senin (8/3/2021). Album bertajuk Dinamika yang berisi delapan lagu itu akan diluncurkan pada April 2021.
”Lewat Tabib, kami berbicara banyak soal masyarakat yang menanyakan akhir pandemi,” ujar musisi yang kerap disapa Acum itu. Bangkutaman mengamati banyaknya ekses Covid-19. Mereka pun mengekspresikan harapan akan datangnya penyembuh sejati. Bukan tabib palsu.
Acum bersama personel-personel Bangkutaman lain, basis Madava Rasika dan drumer Christo Putra, menggandeng Adrian Adioetomo. Musisi blues yang bermain gitar resonator itu menyemarakkan Tabib dengan nuansa berbeda dibandingkan dengan lagu-lagu pendahulu Bangkutaman.
”Memang, slide-slide Adrian nakal dan liar. Kami juga berkolaborasi dengan banyak musisi saat menggarap lagu-lagu sebelumnya,” ucap Acum. Mereka, antara lain, Adra Karim, Indra Perkasa, Darmo Soedirman, Agustinus Pandji Dharma, dan Sirati Dharma.
Acum pun bersyukur Dinamika yang diselesaikan pada September 2020, disusul Badai sebulan setelahnya, meraih apresiasi menggembirakan di berbagai aplikasi musik. ”Musisi dan media ternama ikut menyampaikan sambutan positif,” katanya.