Musisi John Legend mengecam kejahatan terhadap komunitas Asia menyusul terjadinya penembakan di sebuah kawasan spa di Atlanta, Georgia, AS.
Oleh
ELSA EMIRIA LEBA
·2 menit baca
GETTY IMAGES NORTH AMERICA/GETTY IMAGES VIA AFP/ARTURO HOLMES
Dalam tangkapan layar ini, penyanyi John Legend menghadiri acara MusiCares: Music On A Mission Online Celebration and Fundraiser selama penghargaan tahunan Grammy ke-63 pada 12 Maret 2021 di Los Angeles, California.
Kekerasan terhadap komunitas Asia di Amerika Serikat terus membuncah. Sejumlah selebritas mengungkapkan kekhawatiran dan mengecam fenomena keji yang belum terlihat akan berhenti itu. Salah satunya adalah penyanyi John Legend (42).
Legend mengecam kejahatan terhadap komunitas Asia menyusul terjadinya penembakan di sebuah kawasan spa di Atlanta, Georgia, Selasa (16/3/2021). Dalam insiden itu, delapan orang meninggal, termasuk enam perempuan Asia-Amerika. FBI dilaporkan telah terlibat dalam penyelidikan kasus ini.
Serangan itu terjadi di tengah peningkatan tajam kejahatan terhadap orang Asia-Amerika selama pandemi Covid-19. ”Benar-benar mengerikan. Mengirim dukungan kepada semua orang tercinta dari mereka yang nyawanya diambil,” cuit Legend di Twitter, Rabu (17/3/2021), ketika menanggapi cuitan penulis Roxane Gay yang mengecam kejahatan rasial terhadap orang Asia di AS.
Studi baru dari Center for the Study of Hate and Extremism di California State University, San Bernardino, menemukan, meskipun tingkat keseluruhan kejahatan rasial di AS turun 7 persen pada 2020, kejahatan rasial anti-Asia melonjak sebesar 149 persen.
”Bangsa kita perlu memperhitungkan peningkatan ancaman yang ditujukan kepada saudara dan saudari Asia-Amerika kita,” lanjut Legend.
Stop AAPI Hate, lembaga sosial yang melacak kejahatan rasial terhadap komunitas Asia dan Kepulauan Pasifik di AS, mencatat hampir 3.800 laporan insiden kebencian yang menargetkan orang Asia-Amerika sejak Maret 2020.
Mantan Presiden AS Donald Trump dinilai terlibat berkontribusi dalam mendorong sikap bermusuhan terhadap komunitas Asia-Amerika selama setahun terakhir menjabat. Ia sering menggunakan frasa seperti ”Kung Flu” dan merujuk Covid-19 sebagai ”Virus China”. (BILLBOARD)