Happy gembira dan terharu. Setelah 10 tahun ini fokus menggarap teater, ia bisa membintangi film yang memanggungkan unsur sastrawi, berikut kebudayaan Jabar.
Oleh
Dwi Bayu Radius
·2 menit baca
Happy Salma (41) yang hobi membaca jadi lebih getol menikmati literatur di masa pandemi. Belakangan ini, aktris, sutradara, dan penulis tersebut menghayati Jais Darga Namaku. Ia membintangi film yang diangkat dari bagian novel karya Ahda Imran itu.
”Saya lagi di Ciwidey (Kabupaten Bandung, Jawa Barat). Baru selamatan. Besok hari pertama shooting,” katanya, Senin (1/3/2021). Happy sudah membaca Jais Darga Namaku dua tahun lalu. Ia juga masih ingat bab yang diadaptasi ke layar lebar.
Segmen tentang ibu di Tatar Sunda itu sederhana, tetapi amat membekas. Happy pun tinggal membaca naskah film berjudul Nana tersebut. ”Pas banget dan menarik. Peranan saya enggak heroik. Bukan pahlawan dan dikultuskan. Hanya perempuan biasa yang dekat dengan banyak orang,” ujarnya.
Happy gembira dan terharu. Setelah 10 tahun ini fokus menggarap teater, ia bisa membintangi film yang memanggungkan unsur sastrawi, berikut kebudayaan Jabar. ”Ada cianjuran dan ketuk tilu. Film seluruhnya berbahasa Sunda yang jarang punya ruang untuk disuarakan sehingga saya mau dilibatkan,” ucapnya.
Sejak awal tahun 2021, ia juga tuntas membaca La Barka karya Nh Dini, Rapijali dari Dee Lestari, serta Kitab Lupa dan Gelak Tawa yang ditulis Milan Kundera. ”Sekarang rajin baca dan lebih dijadwalkan. Sebelum pandemi, jumlah buku yang saya baca enggak pasti,” katanya.
Kadang-kadang, Happy lama tak membaca buku. Ia berupaya membaca setidaknya satu buku setiap dua bulan. Tak hanya bacaan-bacaan terbaru, karya-karya lawas pun dilirik. ”Kalau lagi riset atau menjelang pentas, baru agak banyak baca buku. Saya paling suka buku sastra,” katanya.