Andien membiasakan diri jadi pendongeng buat anak-anaknya. Selain merangsang daya imajinasi anak, momen mendongeng juga memperkuat kedekatannya dengan anak.
Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
·2 menit baca
Penyanyi jazz, Andien Asiyah (35), menjadikan kebiasaan mendongeng untuk dua buah hatinya sebagai rutinitas harian. Dia merasakan ikatan dengan anak semakin kuat dengan menyediakan waktu mendongeng.
”Aku menerapkan dongeng sebagai sebuah kebiasaan. Kayak mandi, kan, enggak perlu bagi waktu, tapi sudah jadi rutinintas. Anak-anak tahu kalau sebelum tidur, waktunya medongeng. Atau kalau bosan di jalan, bisa minta aku mendongeng,” ujar Andine di webinar bertajuk ”Dongeng Nusantara dalam Tumbuh Kembang Anak dan Keluarga” yang digelar Atsanti Foundation, beberapa waktu lalu.
Rutinitas mendongeng untuk anak sengaja diciptakan Andien dan suami ketika anak baru lahir dan sambil menyusui. ”Bahkan sebelum anak lahir, aku berusaha menciptakan kebiasaan bicara di perut untuk cerita. Mendongeng merupakan waktu yang berharga,” kata Andien, ibu dari Kawa dan Tabi ini.
Andien biasanya membacakan buku cerita atau mendongeng bebas. ”Aku ngarang on the spot dengan karakter tertentu. Anak pertama milih karakter sendiri dalam dongeng. Dia juga suka karakter puppet gitu,” kata Andien.
Andien mengamati, meskipun si sulung yang berusia sekitar 4 tahun terbatas bertemu teman main di masa pandemi Covid-19, anaknya tetap merasa punya teman. Andien melihat Kawa sering berbicara sendiri di pojok dan bercakap-cakap dengan boneka. ”Bermain peran itu tumbuh dari mendongeng. Imajinasi anak luar biasa,” kata Andien.
Andien pun tak canggung saat didaulat mendongeng. Saat membacakan buku tentang cerita dari Papua dengan judul Burung Namdur yang Harus Jujur, Andien tampak asyik saja mengubah intonasi suaranya menjadi berbeda-beda sesuai karakter tokoh di buku. Pun, Andien dengan leluasa menggerakkan tubuhnya untuk membuat suasana mendongeng terasa menyenangkan.
”Mendongeng, kan, salah satu budaya. Ada dari Sabang sampai Merauke. Dari leluhur selalu ada cerita dongeng turun-temurun. Alangkah menyenangkan kalau kita bisa melestarikan untuk anak-anak kita,” ujar Andien. (ELN)