Trio perempuan Fleur! menyajikan lagu yang berkebalikan dari karya-karya sebelumnya. Semula, gubahan itu bertemakan cinta, tetapi diubah jadi merana. Judul lagu itu, ”Merona”, dipertahankan untuk menunjukkan kontras.
Oleh
DWI BAYU RADIUS
·2 menit baca
Fleur! menyodorkan balada tentang kehilangan lewat ”Merona”. Lagu tersebut kontras dengan karya-karya mereka sebelumnya yang kencang, keras, dan bermuatan kritik sosial. Trio perempuan energik yang memadukan rock and roll klasik dan modern itu juga sedang menyiapkan album.
”Mau coba irama sendu karena kebanyakan lagu kami rancak,” kata Yuyi Trirachma, basis dan vokalis Fleur!, saat konferensi pers virtual peluncuran ”Merona”, Kamis (28/1/2021). Saat ini, banyak individu kehilangan anggota keluarganya sehingga lagu tersebut dirasakan aktual.
”Kayaknya pas kalau Fleur! merilis lagu itu. Kami promosi lewat medsos. Rekaman sudah dituntaskan sebelum pandemi,” ujar Yuyi. Fleur! berencana merilis beberapa lagu lagi sebelum menelurkan album. Mereka lebih afdal jika memperkenalkan karya dengan konser regular, tetapi keinginan itu terkendala pandemi.
Tanya Ditaputri, gitaris dan vokalis Fleur!, menciptakan ”Merona”. Ia menggenapi kreativitas semua personel Fleur! karena Yuyi dan Tika Pramesti, drummer dan vokalis grup itu, sebelumnya juga sudah menggubah lagu. Penggarapan master ”Merona” dibantu I Gusti Vikranta, pemain drum Kelompok Penerbang Roket.
”Ada suara kastanyet yang enggak dipakai waktu kami bikin lagu-lagu sebelumnya. Jadi, lebih mantap,” ujar Tanya tentang karya berdurasi sekitar 4 menit itu. Mereka telah merilis videoklip yang disutradarai Tika dengan lokasi di Kebun Raya Bogor, Jawa Barat.
Ia pun tertawa mengingat kenangan paling berkesan di sela shooting videoklip selama sehari itu saat mengendarai mobil golf. Tika dan rekan-rekannya pun senang bisa menikmati panorama indah dan menghirup udara segar. Fleur! sudah menyimpan 10 lagu yang sedang difinalkan.