Tersenyum membuat Bunga Mega merasa terlihat hangat, ramah, dan lebih cantik. Baginya, setiap perempuan apapun kondisi fisiknya adalah pribadi yang berharga.
Oleh
Bunga Mega
·2 menit baca
Serentetan kekerasan fisik, psikis, dan emosional yang pernah ia alami hingga remaja, belakangan membentuk penulis Bunga Mega menjadi sosok yang kuat. Pengalaman traumatis itu tak membuatnya kehilangan rasa cinta pada diri sendiri. Masa lalu yang buruk tak lantas mendefinisikan siapa diri kita atau seberapa berharga hidup kita. Begitu yang ia yakini.
Sebagai salah satu bentuk dari kesadarannya mencintai diri sendiri, Bunga menyukai setiap bagian dirinya sama rata. “Nggak punya kayaknya yang paling difavoritkan. Tapi saya suka wajah saya kalau senyum,” kata Bunga, pendiri Komunitas CeweQuat yang menjadi salah satu inspirator pilihan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak tahun 2016 saat dihubungi Jumat (29/1/2021).
Tersenyum membuat Bunga merasa terlihat hangat, ramah, dan lebih cantik. Baginya, setiap perempuan apapun kondisi fisiknya adalah pribadi yang berharga. “Seperti uang yang keluar dari bank dan uang dari hasil transaksi di pasar. Yang satu wangi, bagus. Yang lain lecek, bau, dan lusuh. Tapi kalau dikasih, tetap mau kan ya dua-duanya? Begitu juga kita,” tambahnya.
Ia kemudian tertarik mendalami edukasi tentang kesehatan mental, isu kekerasan, serta isu terkait perempuan dan anak. “Karena saya merasa hati saya dibentuk dari berbagai pengalaman masa lalu yang membuat saya bergerak dari berempati menjadi sebuah misi. Misi agar dapat membantu orang yang kehilangan harapan dan tujuan, menemukannya kembali,” kata Bunga.
Menulis 10 buku dan aktif sebagai coach profesional, Bunga aktif terlibat dalam upaya pemberdayaan perempuan. Ia biasanya mengajak kliennya untuk membangun kesadaran tentang \'siapa saya di mata pencipta\'.
“Kesadaran bahwa kita makhluk spiritual dan perlu spiritual experience untuk memulihkan jati diri secara utuh. Saya mulai mengerti hal-hal buruk itu ada dalam tujuan besar hidup saya," tambahnya.