Silmy Karim: Strategi, Stamina, dan Kekuatan Dengkul
Sepeda memang olahraga favoritnya agar tubuh tetap bugar dan sarana relaksasi di tengah kesibukannya memimpin badan usaha milik negara produsen baja terbesar di Indonesia.
Oleh
Hamzirwan Hamid
·2 menit baca
Untuk menjaga stamina, Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim rajin bersepeda. Hampir setiap pagi dia memulai hari dengan bersepeda sedikitnya 40 kilometer menikmati udara segar Jakarta. Pada hari tertentu, bersama sejumlah teman, Silmy bisa mengayuh pedal sepeda balapnya hingga 70 kilometer.
”Saya suka diledekin karena masih pakai sepeda balap yang dibeli tahun 2012. Ada yang bilang, ’Kalau sekarang era sepeda F-12, itu masih F-1.’ Saya candain juga, gapapa sepeda tua, yang penting kekuatan dengkulnya, ha-ha-ha,” tutur Silmy di Gedung Krakatau Steel, Jakarta, Selasa (19/1/2021).
Sepeda memang olahraga favoritnya agar tubuh tetap bugar dan sarana relaksasi di tengah kesibukannya memimpin badan usaha milik negara produsen baja terbesar di Indonesia.
Silmy sukses merestrukturisasi utang jangka panjang Krakatau Steel senilai 2 miliar dollar AS (Rp 31 triliun) kepada sepuluh bank sejak 20 Desember 2018 hingga 12 Januari 2020 sehingga Krakatau Steel menghemat 685 juta dollar AS (Rp 10,61 triliun) dalam periode 2019-2027 (Kompas, 29/1/2020).
Sambil merestrukturisasi utang, secara simultan Silmy menerapkan strategi efisiensi internal yang efektif meningkatkan kinerja perseroan, seperti menghemat listrik dan gas sampai membuka peluang antarunit usaha saling melayani untuk mendapatkan pemasukan baru. Kawasan industri Krakatau Steel di Cilegon, Banten, yang sebelumnya tak terurus pun kini sudah jauh lebih elok dengan aspal mulus dan taman-taman indah.
Setahun setelah restrukturisasi tuntas, kinerja perseroan terbukti mengangkasa. Produksi baja Krakatau Steel tahun 2020 naik sekitar 20 persen. ”Saya selalu memotivasi teman-teman pimpinan unit untuk terus berbenah dan berlomba menjadi yang terbaik,” ujarnya.