Komika Pandji Pragiwaksono berpendapat, dunia lawak tunggal di Indonesia terus meningkat dari waktu ke waktu. Lelucon semakin menarik, kualitas penampilan para komika juga semakin baik.
Oleh
Fransisca Romana Ninik
·2 menit baca
Komika Pandji Pragiwaksono menilai perkembangan dunia stand-up comedy atau panggung lawak tunggal mengagumkan. Level penampilan para komika selalu meningkat dari waktu ke waktu.
Ini setidaknya tergambar dari penyelenggaraan Stand Up Comedy Indonesia (SUCI) yang digelar Kompas TV dari tahun ke tahun, hingga masuk ke SUCI IX. Setelah vakum karena tahun politik 2019 dan pandemi Covid-19 tahun lalu, SUCI kembali menemui penggemarnya di layar kaca.
”Perkembangannya mengagumkan. Sebagai penonton tentu menyenangkan, ketemu komika dengan level lebih baik, kualitas joke lebih menarik,” ujar Pandji saat jumpa pers virtual menjelang penanyangan SUCI IX, Selasa (12/1/2021).
Pandji menjadi juri SUCI IX bersama Raditya Dika dan Abdel Achrian. Format audisi digelar secara daring dan luring. Ditanya tentang format penilaian lawak tunggal secara daring, Pandji mengatakan, banyak peserta audisi yang lupa bahwa mereka sedang di atas panggung, meskipun virtual.
”Yang paling sering diingatkan, ini bukan lagi konferensi Zoom, tetapi sedang manggung. Sebab, ada yang kehilangan showmanship ketika tampil virtual. Biasanya mereka lupa,” katanya.
Tidak berhadapan langsung dengan juri juga membuat tekanan peserta turun. Akibatnya, tidak sedikit yang cenderung menggampangkan. ”Semangatnya jadi enggak sampai,” lanjut Pandji.
Dari ribuan peserta audisi, terjaring 15 finalis yang akan tampil di studio dan berhadapan dengan juri. Penampilan mereka bisa disaksikan setiap Jumat pukul 22.00 mulai 15 Januari 2021.