Musisi Is Pusakata merilis lagu kedua, ”Dunia Batas”, untuk album terbarunya, ”Mesin Waktu 2020”. Lagu ini bertutur tentang eksplorasi perjalanan, keterbatasan, dan pengingat diri.
Oleh
Fransisca Romana Ninik
·2 menit baca
Musisi Mohammad Istiqamah Djamad, penggawa Pusakata, tengah bersiap meluncurkan lagu kedua untuk album Mesin Waktu 2020. Lagu ”Dunia Batas” akan menjumpai para pendengar pada 20 Januari 2021.
Sebelumnya, Is, sapaan akrabnya, telah merilis lagu pertama, ”Doa Pagi Ini”, untuk album tersebut. ”’Dunia Batas’ ini ceritanya tentang eksplorasi dari perjalanan saya selama ini. Lagu ini seperti buku harian yang menjelaskan segala batasan di kepala saya dan bisa tereksplorasi selama masa pandemi ini. Lagu ini jadi pengingat akan keterbatasan, yang ternyata bukan hal simpel,” tuturnya saat dihubungi beberapa waktu lalu.
Dia pernah membuat album Dunia Batas saat masih bersama Payung Teduh. Menurut Is, sejak awal dia telah menyebutkan bahwa semua cerita dan lagu yang ditulisnya akan ada kelanjutannya atau ada cerita yang lebih detail lagi dalam karya yang lain. Jadi, semua lagu yang ditulisnya, baik untuk Payung Teduh maupun Pusakata, tidak bisa dipisahkan.
Akan ada 10 lagu dalam album Mesin Waktu 2020, yang sedianya dirilis pada Desember tahun lalu tetapi mundur karena pandemi. ”Ada banyak mimpi di tahun lalu, tetapi semua harus melambat. Hikmahnya, lagu-lagu untuk Mesin Waktu justru lahir dengan spontan. Semua direkam di Makassar, jadi mau tidak mau main musik elektronik. Saya tipe orang yang harus berada di studio bersama musisi lain untuk rekaman, tetapi karena situasi, jadi tidak mungkin,” papar Is.
Lagu ”Dunia Batas” telah diperdengarkan kepada sejumlah rekan musisi dan mendapat tanggapan luar biasa. ”Ini akan berbeda dengan lagu-lagu sebelumnya. Sepertinya ini adalah lagu paling indah yang pernah saya bikin,” katanya.