Bagi penggemar musik band-band indie, Melancholic Bitch sangatlah digandrungi walau jarang muncul sampai-sampai dijuluki band mitos alias band hantu oleh penggemarnya.
Oleh
Wisnu Dewabrata
·2 menit baca
Bisa menonton langsung band idola yang jarang muncul dan misterius adalah suatu kenikmatan sekaligus kepuasan tersendiri bagi Gusti Arirang, basis band Tashoora. Momen itu terjadi dua tahun lalu saat sang band idola, Melancholic Bitch, asal Yogyakarta, manggung sekaligus meluncurkan album ketiga mereka, NKKBS Bagian Pertama.
Bagi penggemar musik band-band indie, Melancholic Bitch sangatlah digandrungi walau jarang muncul sampai-sampai dijuluki band mitos alias band hantu oleh penggemarnya. Mereka jarang tampil dan berpentas lantaran salah satu personelnya, sang vokalis, Ugoran Prasad, berkuliah di luar negeri.
”Penampilan mereka sangat dinantikan. Masalahnya setiap kali tampil setelah itu biasanya mereka menghilang. Enggak bubar, tetapi para personelnya terpisah-pisah. Makanya, aku sangat happy bisa kedapetan konser yang itu,” ujar putri sulung musisi mendiang Djaduk Ferianto.
Gusti juga menambahkan, antara band Melancholic Bitch dan Tashoora sendiri punya kedekatan. Hal itu mengingat salah satu gitaris band, yang juga populer disebut Melbi itu, adalah seorang sound engineer dan terlibat membantu Tashoora manggung live pertama kali.
”Kalau sama vokalisnya, Mas Ugo, kami juga kenal dekat. Malah mikrofon yang saya pakai itu istilahnya lungsuran (bekas) dari beliau. Jadi secara emosional dekat, suka musik mereka, tambah lagi rasa penasaran karena mereka jarang banget tampil,” ujar Gusti.
Saat ditanya adakah lagi konser musik yang sedang sangat ingin ditonton, Gusti menyebut dirinya berangan-angan dan tengah rindu ingin menonton lagi pertunjukan musik mendiang sang ayah.
”Saya kepingin nonton konser Bapak saya sih sebenarnya. Tapi mau gimana, orangnya sudah enggak ada,” ujarnya lirih.
Saat ini Gusti dan bandnya tengah mempersiapkan konser virtual, yang akan digelar dua pekan ke depan. Tashoora nantinya akan berkolaborasi dengan Kua Etnika.