Kelly juga bercerita pernah beradu baca puisi, antara lain, pada premiere film ”Perempuan Tanah Humba”.
Oleh
Wisnu Dewabrata
·2 menit baca
Puisi adalah sesuatu yang romantis. Begitu ujar model dan juga aktris film Kelly Tandiono saat diminta menyebut apa yang terlintas dalam benaknya setiap kali mendengar kata ”puisi”. Di mata Kelly, para pujangga dan penulis puisi adalah orang-orang yang sangat perasa.
”Karena mereka perasa, maka mereka selalu mampu mengungkapkan perasaan, baik bahagia maupun sedih, dengan menulis puisi. Puisi enggak harus tentang cinta, kan,” paparnya melalui fasilitas pesan tertulis dari gawainya, Sabtu (21/11/2020).
Kelly pernah sangat menyesal. Dia tak lagi punya kesempatan bertemu dan mengenal lebih jauh mendiang penyair ternama, Sapardi Djoko Damono. Kelly pernah didaulat membacakan salah satu puisi Sapardi, ”Sehabis Suara Gemuruh”, di ajang Festival Hujan Bulan Juni beberapa waktu lalu.
”Waktu baca puisi itu aku merinding dan juga deg-degan. Sangat mengesankan. Sedihnya, enggak lama setelah aku dapat kesempatan itu, beliau meninggal. Padahal, sejak saat itu aku sebetulnya kepingin banget bertemu dan mengenal beliau secara langsung,” sesal sang Ocean Warrior WWF itu.
Selain di acara itu, Kelly juga bercerita pernah beradu baca puisi, antara lain, pada premiere film Perempuan Tanah Humba. Lawannya artis film Maudy Koesnaedi. Pada kesempatan itu dia juga mengaku sangat gugup.
”Waktu itu aku diminta sutradara filmnya. Deg-degan banget karena itu yang pertama kali buat aku. Baca puisi di depan orang banyak. Soalnya aku, kan, memang kurang menggeluti puisi. Jadi pasti penonton melihat perbedaan Mbak Maudy yang keren banget bacanya dibanding aku yang jomplang banget ini, ha-ha-ha,” katanya sambil tergelak.