Dalam konser Tur Rapsodia Nusantara bulan lalu di kompleks Candi Prambanan, Mariska Setiawan menyanyikan sajak ”Hatiku Selembar Daun”.
Oleh
Fransisca Romana Ninik
·2 menit baca
Penyanyi sopran Mariska Setiawan sangat senang bisa mengeksplorasi musik yang terinspirasi karya idolanya, mendiang sastrawan Sapardi Djoko Damono. Mariska menyanyikan dua puisi karya Sapardi dalam konser virtual Tur Rapsodia Nusantara.
”Sebagai pemusik, aku merasa senang banget bisa membuat musik itu berbunyi sesuai interpretasiku. Wafatnya idolaku, Sapardi Djoko Damono, bikin aku eksplorasi musik-musik yang terinspirasi dari karyanya di genre berbeda, seperti pop oleh Reda Gaudiamo dan klasik oleh Ananda Sukarlan,” ujarnya, Jumat (16/10/2020).
Dalam konser Tur Rapsodia Nusantara, bulan lalu, di kompleks Candi Prambanan, Mariska menyanyikan sajak ”Hatiku Selembar Daun”. Untuk konser hari Rabu (21/10/2020), Mariska akan menyanyikan sajak ”Dalam Doaku” di situs Majapahit di Trowulan.
Konser virtual Tur Rapsodia Nusantara digagas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bekerja sama dengan pianis Ananda Sukarlan untuk membawa para seniman berkeliling ke situs-situs bersejarah di Indonesia.
”Terus terang, pandemi ini membuat pemahaman artistikku naik beberapa poin dan jauh lebih kaya secara kuantitas ataupun kualitas,” katanya.
Lewat musik Ananda Sukarlan, misalnya, dia menemukan puisi-puisi yang belum pernah dia baca sebelumnya. Contohnya, puisi-puisi pendek Eka Budianta atau bentuk Sonian karya Farick Ziat yang rilisnya melalui cuitan di Twitter.
”Jadi, sebagai penyanyi klasik dari generasi milenial, yang juga pencinta sastra, aku merasa sudah tanggung jawabku untuk ikut menyuarakan sastra lewat musik. Itu semua bisa kulakukan selama pandemi lewat konser virtual tersebut,” tutur Mariska.