Ira Koesno sangat meyukai kain batik. Pendiri dan Direktur Utama Ira Koesno Communications tersebut juga mengamati minat publik mengenakan batik yang terus meningkat.
Oleh
Dwi Bayu Radius
·2 menit baca
Ira Koesno paling suka batik bermotif tradisional yang cerah. Pembawa acara dan moderator kondang itu cenderung memilih busana dengan corak tak terlalu ramai. ”Soalnya saya senang pakaian berwarna polos tetapi kalau batik, enggak mesti satu motif juga,” katanya.
Baju-baju yang dimiliki Ira, misalnya, bermotif campuran sekar jagad dan pekalongan. Batik itu berpola flora dan fauna dengan gaya modern. ”Saya punya sekitar 25 potong batik. Variasinya atasan. Bisa kemeja atau seperti baju Muslim yang panjang,” ujarnya.
Pendiri dan Direktur Utama Ira Koesno Communications tersebut juga mengamati minat publik mengenakan batik yang terus meningkat. ”Luar biasa. Motifnya bermacam-macam. Enggak dipakai saat kesempatan formal saja, tetapi juga pesta,” katanya di Jakarta, Jumat (9/10/2020).
Tak hanya semakin banyak masyarakat Indonesia yang mengenakan batik, warisan budaya tersebut juga memikat warga mancanegara. Daya tarik itu disaksikan Ira saat mengikuti kunjungan singkat ke Los Angeles, Amerika Serikat, untuk mengasah kemampuannya berbahasa Inggris.
”Waktu itu saja saya masih SMA. Batik di Indonesia pun belum tren seperti sekarang yang dipakai sehari-hari. Saya diminta menyiapkan baju tradisional,” katanya. Ia memilih busana yang mudah dibawa. Saat perpisahan, Ira mengenakan batik dipadu kebaya modern.
”Ternyata, banyak yang memuji dan tanya-tanya. Enggak menyangka, animo mereka besar banget. Itu pengalaman saya tentang batik yang paling berkesan,” katanya. Ira pun mengungkapkan kerinduan berbelanja di sentra-sentra batik yang pernah dikunjunginya, seperti Pekalongan, Solo, dan Yogyakarta.