Di masa pandemi yang menyulitkan banyak musisi, Adityo Wibowo diberkahi kawan-kawan baik. Berkat pertemanan, musisi yang akrab disapa Bowie ini mendapat pengganti drum yang terpaksa ia jual.
Oleh
DWI BAYU RADIUS
·2 menit baca
Adityo Wibowo (36) sungguh bersyukur dianugerahi berkah lewat teman-teman yang menaruh perhatian amat besar. Beberapa sejawatnya memberikan drum kepada musisi yang akrab disapa Bowie itu. Sebelumnya, di awal masa pandemi, Bowie harus merelakan menjual tiga set drum miliknya. Rupanya ia mendapat ”ganti” berkat pertemanan. Karena pertemanan pula, ia mendapatkan keringanan untuk operasi tangannya yang patah.
”Saya diserahi dua drum. Guru saya, Gusti Hendy (drumer GIGI), meminjamkan satu set,” kata Bowie di Jakarta, Selasa (25/8/2020). Gusti sudah jarang menggunakan drum tersebut. Drum itu lantas berpindah tangan, tetapi bisa dikembalikan kapan saja.
”Ibaratnya, dikasih, tapi bukan hak milik. Drum lain dikasih sahabat saya. Pekerjaannya wiraswasta. Ada drum nganggur. Saya disuruh ambil,” ujarnya. Ia tak menyangkal bahwa kisahnya cukup aneh. Akan tetapi, ia memetik hikmah sangat besar di situ.
”Banyak juga sumbangan dari teman-teman. Hidup ini memang lucu. Kalau enggak ngalamin sendiri, susah percaya,” kata Bowie. Drumer Gugun Blues Shelter dan Tohpati Bertiga itu kini berbisnis siomay dengan jenama Unyil. Berkat persahabatan dengan mitranya yang membuat siomay itu, ia bisa dioperasi.
Tangan Bowie harus dibedah karena kecelakaan saat konser di Jakarta pada Oktober 2019. Operasi itu dilakukan di Rumah Sakit Grha Kedoya, Jakarta, pada Juli lalu. ”Partner saya tanya soal tangan yang belum juga dioperasi. Ia minta saya mengontak sahabatnya, seorang dokter,” katanya.
Biaya pembedahan Bowie pun diringankan dokter tersebut saat mengetahui pasiennya penggebuk drum kondang. Ia diberi potongan tarif. ”Kalau enggak, wah, bisa batal. Operasinya mahal banget. Kalau bukan gara-gara siomay, saya enggak tahu dokter itu,” tuturnya sambil tersenyum.