Pemain bas Barry Likumahuwa (36) sejak tahun lalu sudah membuat ”podcast”, ”Talking with the Bass”. Judul ”podcast” ini diambil dari judul salah satu lagu milik Barry, ”Walking with the Bass”, yang dirilis pada 2008.
Oleh
·2 menit baca
Pemain bas Barry Likumahuwa (36) sejak tahun lalu sudah membuat podcast, ”Talking with the Bass”. Judul podcast ini diambil dari judul salah satu lagu milik Barry, ”Walking with the Bass”, yang dirilis pada 2008.
”Itu buat permainan kata saja. Secara enggak langsung, sebagai pemain bas, aku ’bicara’ di mana-mana pakai bas. Dengan podcast ini, aku bisa sampaikan banyak hal,” ujar Barry, Sabtu (18/4/2020), di Jakarta.
Di episode 1, misalnya, Barry membicarakan soal Festival Jazz yang enggak nge-jazz. Di episode 2, Barry bicara tentang perjalanan musiknya. Di episode selanjutnya, Barry bicara soal yang lebih umum, seperti musik, festival, perbedaan jazz dengan genre musik lain, dan sejarah singkat JakJazz Festival.
”Tapi problem aku tuh di waktu. Jadi, sampai sekarang belum punya terlalu banyak episode,” ujar Barry yang juga sangat berhati-hati memilih topik.
Bagi Barry, membuat podcast sangat menyenangkan. Tak ada kesulitan berarti karena Barry punya ketertarikan kuat pada dunia literasi. Sejak kecil, Barry senang membaca buku dan mendengarkan orang berpidato. Soal tanda baca, kapan berhenti saat berbicara, pun menjadi perhatiannya. ”Jadi, biarpun di panggung, aku enggak terlalu banyak bicara, di podcast aku enggak pernah kehabisan kata,” katanya.
Meski merasa kurang produktif membuat podcast, Barry ternyata sudah mempersiapkan podcast keduanya, ”Diskusi Musisi”. ”Nanti aku enggak sendirian. Ada temannya. Sudah coba bikin satu episode. Nanti juga ada videonya, jadi enggak cuma suara,” ujar Barry. (DOE)