Ifan Ohsi, vokalis band KIAN, akhirnya mewujudkan mimpinya untuk menyanyi solo dengan merilis singel berjudul ”Rasakan Dunia”.
Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
·3 menit baca
Ifan Ohsi, vokalis band KIAN, akhirnya mewujudkan mimpinya untuk menyanyi solo dengan merilis singel berjudul ”Rasakan Dunia”.
Ifan ingin menjadikan singel perdananya ini menebarkan pesan positif yang mengajak orang memahami dunia teman tuli. Ifan merasa terharu, singel ”Rasakan Dunia” yang diciptakan Aska, vokalis dan gitaris band Rocket Rockers, tersebut benar-benar sesuai dengan harapannya, yang ingin mengajak teman dengar merasakan dunia teman tuli dan sebaliknya.
Lagu ini dirilis dengan klip video yang menerjemahkan lirik ke dalam bahasa isyarat dan menampilkan beberapa model teman tuli dari beragam profesi.
”Aku memang mau bikin solo, tapi maunya nyanyi aja, enggak bikin lagu atau aransemen. Intinya, mau lagu yang positive vibe, mau cinta atau apa, yang penting bermanfaat. Nah, pas Aska mengirimkan lirik lagu ’Rasakan Dunia’, aku tuh langsung mellow. Pas banget dengan yang aku inginkan,” ujar Ifan saat peluncuran singel ”Rasakan Dunia” di Jakarta, akhir Januari lalu.
Ifan yang bersama bandnya pernah merilis lagi hit almarhum Nita Tilana berjudul ”Tak Ada Waktu” ini tak kuasa menahan tangis ketika Aska menyerahkan lagu ”Rasakan Dunia” yang sudah jadi.
”Aku tuh, gimana ya, ketemu dengan teman tuli, merasa semangat untuk bisa mengajak masyarakat luas mengenal dunia mereka. Salah satunya, dengan mengenalkan bahasa isyarat supaya teman dengar dan teman tuli bisa berkomunikasi,” ujar Ifan yang berprofesi sebagai public relations dan media relations serta aktif mencipta lagu yang salah satunya menjadi soundtrack drama musikal Siti Nurbaya.
Di dalam klip video ”Rasakan Dunia”, Ifan menampilkan model mulai dari penari tuli, visual designer, dan barista. Klip ini menggambarkan secara detail bahwa teman tuli memiliki dunia yang sama seperti teman dengar, yang menjalankan aktivitas keseharian yang sama. Ifan juga bekerja sama dengan Fantasi Tuli menggelar kompetisi cover art work yang diikuti teman tuli sebagai peserta desainer grafis.
Ajakan merasakan dunia teman tuli dilanjutkan Ifan dengan menggalang donasi di kitabisa.com. Ifan menggalang kampanye untuk mengajarkan bahasa isyarat kepada keluarga teman tuli dan masyarakat umum.
”Aku mau mulai dari Batam, daerah asalku. Banyak juga yang teman tuli dan keluarga punya anggota keluarga tuli, tapi tidak bisa bahasa isyarat. Minimal dari alfabetnya dulu,” tutur Ifan.
Ifan mengisahkan, dirinya mengenal dunia teman tuli ketika terlibat proyek sosial bernama Qurán Indonesia Project yang diinisiasi Archie Wirija, Pasha Chrisye, dan Narendra Pawaka. Dia selalu bersemangat saat bisa berbaur dan mengenal teman-teman tuli.
”Aku mulai belajar bahasa isyarat sedikit demi sedikit. Teman tuli banyak membantu aku untuk bisa menggunakan bahasa isyarat yang tepat. Aku pun ingin mengampanyekan bahasa isyarat lebih luas lagi,” ujar Ifan.