Sejak menjabat Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Teten Masduki (56) harus merelakan tubuhnya menjadi media promosi.
Oleh
Tri Agung Kristanto
·2 menit baca
Apa pun yang dikenakan Teten kini adalah produk dari koperasi atau usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Padahal, sebelumnya ia lebih sering menggunakan sepatu produk luar negeri.
"Dahulu saya memang memakai sepatu buatan Swiss. Selain nyaman di kaki, sepatu itu juga tidak membuat kepala saya pusing," ungkap Teten saat bertemu dengan pemimpin redaksi media massa dalam acara yang dinamai Ngetem (Ngopi Bareng Teten Masduki) di Smesco, Jakarta, Rabu (8/1/2020).
Namun, sambil memperlihatkan sepatu yang dikenakannya, Teten menambahkan, "Sekarang saya memakai sepatu merek Brodo buatan Bandung (Jawa Barat). Ternyata, sepatu ini juga tidak membuat kepala saya pusing."
Pendiri Indonesian Corruption Watch (ICW) itu pun bangga mengangkat sepatu berwarna hitamnya. Dia sudah melupakan sepatunya, yang buatan luar negeri, yang kini entah di mana. Ia mengakui, UMKM di negeri ini mampu menghasilkan sepatu yang amat bervariasi dalam model, kuat, dan murah harganya. Tak kalah dengan produk impor.
Selain sepatu, menurut Teten, baju dan celana, termasuk aksesoris lain yang dipakainya, adalah produk koperasi dan UMKM seluruhnya. "Yang ini, selain sepatu, sudah lama saya memakai produk UMKM dan koperasi," papar peraih Ramon Magsaysay Award itu sambil memegang lengan baju batik warna merah-hitam yang dikenakannya.
Sebelum terlibat langsung di pemerintahan, Teten pun menjadi pelaku UMKM, sebagai peternak domba Garut. Ia juga mengembangkan kopi bersama warga. Oleh karena itu, ia pun kini terus mendorong agar UMKM dan koperasi tak hanya berkonsentrasi pada memenuhi kebutuhan masyarakat dalam negeri, tetapi harus semakin berani mengekspor produknya. Tentu setelah produk itu ditingkatkan kualitas dan kemasannya. Di Indonesia saat ini terdapat lebih dari 63,5 juta UMKM dan koperasi.